Rekomendasi 6 Festival Musim Panas Terpopuler di Jepang
Table of Contents
Musim Panas di Jepang identik dengan keramaian festivalnya. Berbagai jenis festival digelar di tiap kota seperti festival budaya, kuliner, hingga musik. Jadi, meskipun Jepang terkenal dengan musim seminya, musim panas di Jepang juga sayang jika anda leawtkan begitu saja. Lalu, apa saja festival terpopuler yang wajib anda kunjungi saat berada di Jepang?
1. Festival Kembang Api Sungai Sumida, Tokyo
Festival paling populer di musim ini adalah festival kembang Api yang digelar di Sungai Sumida, Tokyo. Sudah lebih dari 40 tahun tradisi ini digelar setiap tahun dengan menghadirkan 22.000 kembang api dalam 90 menit. Biasanya para penduduk Jepang sudah mulai memadati kawasan ini mulai sore saat matahari belum terbenam hingga pada saat kembang api di mulai sekitar pukul 19.00.
Untuk bisa melihat pemandangan yang indah dan tidak ramai, disarankan agar pengunjung mendatangi Taman Shiori yang letaknya sekitar 600 m dari Stasiun Minamisenju atau bagian utara Taman Air Oyokogawa dekat Tokyo Skytree dan Stasiun Honjo-Azumabashi. Tenang, Minasan bisa menikmati keindahan kembang api ini tanpa dipungut biaya.
2. Festival Gion, Kyoto
Festival terpopuler berikutnya adalah Gion Matsuri. Yaitu Festival yang berasal dari Kuil Yasaka yang berada di kota Kyoto. Selama bulan Juli, akan ada banyak acara, tradisi, dan parade yang dipertunjukkan untuk umum. Awalnya festival ini diadakan untuk mengusir penyakit yang mewabah pada saat itu. Prosesi dilakukan untuk menenangkan dewa- dewa. Festival masih mengikuti banyak tradisi dahulu, termasuk memilih anak laki-laki lokal untuk menjadi utusan suci. Tradisi ini sudah berlangsung sejak 1000 tahun yang lalu, lho.
3. Sendai Tanabata, Sendai
Sering melihat ornamen – ornamen festival Jepang seperti ilustrasi di atas? Dengan khas ornamen tersebut, Festival Sendai Tanabata merupakan salah satu dari tiga festival musim panas terpopuler di Tohoku. Sehingga jika anda menemui ornamen seperti ini, maka akan identik dengan kota Sendai. Festival ini berlangsung selama 3 hari di awal bulan Agustus, dan pada malam terakhir festival akan ditutup dengan 16.000 kembang api. Ikut menyaksikan festival ini akan menjadi moment musim panas yang tak terlupakan.
4. Festival Tenjin, Osaka
Tenjin Matsuri atau Festival Tenjin adalah sebuah perayaan tahunan yang diselenggarakan di Osaka, oleh Kuil Tenmanggu Osaka. Perayaan ini diawali dengan prosesi 3.000 pengikut kuil berbondong – bondong mengenakan pakaian khusus menuju tempat dimana perahu Okawa akan diberangkatkan. Setibanya disana, sudah siap sekitar 100 perahu yang akan berlabuh sesuai kategori dan tata laksananya.
Setelah itu, akan ada atraksi – atraksi lainnya yang akan digelar di hari berikutnya seperti tarian adat, musik tradisional dan sebagainya. Di saat malam tiba, akan ada rangkain kembang api yang dinyalakan. Benar – benar memeriahkan musim panas.
5. Festival Aomori Nebuta, Aomori
Aomori Nebuta Matsuri atau dikenal juga dengan hanya Aomori Nebuta, merupakan salah satu festival terbsear yang berada di Aomori. Konon katanya, festival ini berawal dari tradisi menghanyutkan lampion kertas ke sungai yang diyakini bisa menghanyutkan kemalangan, dan mendatangakn keselamatan serta kesehatan
Namun seiring berjalannya waktu, festival ini kini berubah menjadi warna warni lampion kertas raksasa yang diarak di jalan. Lampion dibuat menyerupai makhluk mitologi Jepang berukuran raksasa, sehingga perlu tenaga banyak orang untuk mengangkat dan mengaraknya.Sekarang ini, di acara festival tersebut para penari mengenakan pakaian yang unik yang disebut haneto dan meneriakkan “rassera” sambil menari liar di sekitar kendaraan hias. Serunya, penonton juga bisa ikut berpartisipasi menjadi peserta pawai dengan syarat mereka harus memakai haneto.
6. Festival Yosakoi, Kochi
Festival Yosakoi adalah festival yang menghadirkan group tarian yang terdiri dari lebih dari 20 orang di setiap groupnya. Dengan busana unik dan alat di tangan bernama Naruko yang menghasilkan bunyi yang khas, sangat memeriahkan suasana musim Panas di Jepang. Awalnya Festival ini hanyalah bisnis untuk menarik wisatawan di kota Kochi, namun semakin tahun semakin banyak peminat dan peserta yang tertarik untuk berpartisipasi. Sehingga pemerintah Kochi menetapkan festival ini sebagai sebuah tradisi kota Kochi. Menariknya lagi, sebagian besar pesertanya adalah mahasiswa – mahasiswa Universitas dari berbagai kota di Jepang yang menjadikan Yosakoi sebagai ekstrakurikuler di kampusnya. Namun seperti tidak mau kalah, peserta dengan umur yang sudah tidak muda lagi pun masih semangat menari dan menampilkan yang terbaik setiap tahunnya. Sehingga secara tidak langsung, Festival ini menjadi wadah yang tepat bagi berbagai kalangan dan usia untuk bertemu dan bersenang – senang bersama.