Tourjepang.co.id – Tak dapat disangkal, Jepang memiliki sistem transportasi publik yang luar biasa. Dari kereta metro yang tertib dan efisien hingga shinkansen yang mengagumkan, semua moda transportasi di negeri ini berjalan dengan sempurna. Namun, yang kerap kali luput dari perhatian adalah stasiun-stasiun keretanya. Meski beberapa di antaranya bisa membingungkan dengan lorong dan lantai bertingkat, banyak stasiun yang justru menawarkan pengalaman visual memukau, layaknya tempat wisata. Berbagai arsitektur menawan yang mengusung gaya modern hingga klasik menjadikan banyak stasiun ini tak sekadar tempat naik turun penumpang, namun juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Di penjuru Jepang, kita akan menemukan bangunan-bangunan yang lebih mirip museum atau galeri seni daripada stasiun kereta. Mulai dari arsitektur yang berusia lebih dari satu abad hingga kreasi modern yang menampilkan budaya lokal, semuanya menarik untuk dikunjungi. Desain dan elemen yang tertanam pada setiap stasiun mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman arsitektur Jepang. Menghabiskan waktu di sini tak akan membosankan, dan Anda mungkin akan lebih rela menunggu kereta berikutnya demi menikmati bangunan-bangunan stasiun yang menakjubkan ini.
Estetik, 7 Stasiun Kereta Api Paling Indah di Jepang
Table of Contents
1. Stasiun Hitachi, Ibaraki
Jika Anda mencari pemandangan spektakuler, Stasiun Hitachi di Ibaraki adalah tempat yang tepat. Stasiun ini bak kotak kaca yang berdiri megah di tepi tebing kecil, memberikan pemandangan laut yang seakan tanpa batas. Dibangun pada 2012 oleh arsitek Kazuyo Sejima, yang berasal dari kota yang sama, stasiun ini menampilkan desain cerah dan terbuka. Sinar matahari yang melimpah memperindah suasana, membuat Anda enggan beranjak bahkan ketika kereta telah tiba. Stasiun ini menghadirkan pemandangan Samudra Pasifik yang memukau, sehingga menambah alasan bagi wisatawan untuk berhenti sejenak.
Untuk mencapai Stasiun Hitachi, Anda bisa mengambil layanan Limited Express dari Stasiun Ueno, yang memakan waktu sekitar 90 menit. Selain menikmati keindahan stasiun ini, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Hitachi Seaside Park, taman yang terkenal dengan keindahan bunga bermusimnya seperti nemophila, mawar, dan semak kochia. Dari Stasiun Hitachi, lanjutkan perjalanan dengan jalur JR Joban ke Stasiun Katsuta, lalu naik bus dari halte nomor dua di pintu keluar timur untuk mencapai taman yang menawan ini.
Baca juga: Nantikan Momen Istimewa Expo 2025 di Osaka, Kansai, Jepang
2. Stasiun Tokyo
Stasiun Tokyo bukan sekadar salah satu stasiun terbesar di kota ini, melainkan juga menawarkan pesona arsitektur klasik yang penuh karakter. Dari luar, gedung Marunouchi di sisi stasiun ini menjadi pemandangan yang menakjubkan dengan fasad bata merahnya. Stasiun ini dibuka sejak 1914 dan terus dirawat dengan baik meskipun mengalami kerusakan akibat Perang Dunia II. Kini, Stasiun Tokyo diakui sebagai properti budaya penting di Jepang. Menikmati arsitektur klasiknya akan membawa Anda pada pengalaman yang penuh nostalgia, seolah kembali ke masa lalu.
Di gedung ini terdapat tiga gerbang tiket utama, dan wisatawan dapat mengikuti tur berbahasa Inggris dari gerbang Marunouchi Utara. Jika Anda berkesempatan mengunjunginya, jangan lupa mengagumi langit-langit kubah yang dihiasi dengan patung zodiak. Bagian ini menambah keindahan visual yang menjadikan Stasiun Tokyo sebagai destinasi yang patut dikunjungi meski hanya untuk menikmati arsitekturnya.
3. Stasiun Kanazawa, Ishikawa
Sebagai kota yang penuh dengan warisan budaya, Kanazawa memadukan arsitektur modern dan tradisional dengan sangat apik. Salah satu contoh terbaiknya adalah Stasiun Kanazawa, yang direnovasi pada 2005 dan sekarang dilengkapi dengan struktur kaca besar bernama “Motenashi Dome” yang artinya keramahtamahan. Selain sebagai perlindungan dari hujan salju musim dingin, kubah kaca ini juga menjadi fitur arsitektur yang menakjubkan. Bangunan ini menyambut pengunjung dengan kehangatan, sesuai dengan makna namanya, serta menyediakan ruang bagi taksi dan halte bus.
Di depan stasiun, Gerbang Tsuzumimon berdiri kokoh dengan bentuk menyerupai gendang tradisional Jepang, tsuzumi, yang kerap digunakan dalam teater Noh. Di malam hari, gerbang ini tampak megah dengan latar belakang Motenashi Dome yang berkilauan. Lokasi ini tak hanya memukau pengunjung, tetapi juga menjadi daya tarik ikonik bagi mereka yang datang ke Kanazawa menggunakan shinkansen, yang hanya berjarak sekitar dua setengah jam dari Tokyo.
4. Stasiun Okuoikojo, Shizuoka
Dikenal sebagai surga tersembunyi di tengah alam, Stasiun Okuoikojo di Shizuoka menyuguhkan pemandangan Danau Sesso dari tebing yang menjorok. Tak hanya populer di kalangan pendaki, stasiun ini juga memiliki kafe kecil bernama Kojo Station Café, yang buka Jumat hingga Senin. Bagi Anda yang takut ketinggian, area ini juga dilengkapi dengan jembatan yang memungkinkan Anda menyeberang sambil menikmati pemandangan dari dek observasi.
Baca juga: Saksikan indahnya bunga sakura pada bulan Februari di Shizuoka, sekitar tiga jam dari Tokyo
Karena lokasinya yang terpencil, akses menuju Stasiun Okuoikojo cukup menantang. Pengunjung perlu menaiki shinkansen menuju Stasiun Shizuoka atau Hamamatsu, lalu melanjutkan perjalanan menggunakan jalur JR Tokaido hingga Stasiun Kanaya, kemudian berganti jalur ke Oigawa Main hingga Senzu. Dari sini, jalur Ikawa akan membawa Anda hingga stasiun ini dalam waktu sekitar empat jam. Meski cukup jauh, pemandangan yang ditawarkan sangat sepadan.
5. Stasiun Kyoto
Saat Anda tiba di Stasiun Kyoto, pengalaman pertama yang didapatkan adalah modernitas kota bersejarah ini. Stasiun Kyoto, yang dirancang oleh arsitek Hiroshi Hara, merupakan bangunan futuristik yang berdiri sejak 1997. Keindahan atrium kaca dan logamnya menghadirkan sinar matahari di siang hari dan gemerlap di malam hari, memberikan pengalaman visual yang berbeda tergantung waktu kunjungan. Desain atrium yang luas ini menambah kesan megah bagi stasiun tersebut.
Untuk menikmati bagian dalam stasiun secara menyeluruh, pengunjung dapat berjalan di Skyway, lorong yang membentang antara East Square dan Porta Sky Dining di lantai 11. Dari sini, Anda juga bisa menikmati pemandangan cakrawala kota Kyoto melalui Sky Garden di puncak bangunan stasiun, menjadikannya tempat sempurna untuk menyaksikan keindahan kota.
6. Stasiun Dogo Onsen, Ehime
Stasiun Dogo Onsen di Matsuyama hanya berjarak beberapa menit berjalan kaki dari kompleks pemandian air panas tertua di Jepang, Dogo Onsen. Dikenal karena desainnya yang terinspirasi film Studio Ghibli “Spirited Away,” stasiun ini menampilkan perpaduan gaya arsitektur Barat dan Jepang, sangat sesuai dengan suasana kota. Bangunan stasiun ini merupakan replika dari konstruksi tahun 1911, yang masih memancarkan nuansa nostalgia.
Pada akhir pekan atau hari libur, pengunjung dapat menaiki kereta Botchan dari Stasiun Matsuyama menuju Dogo Onsen. Kereta ini merupakan replika dari kereta uap berusia lebih dari seratus tahun, menambah kesan klasik bagi perjalanan Anda. Pengalaman menaiki kereta ini tak hanya menyenangkan, tapi juga menjadi perjalanan nostalgia yang membawa kita ke masa lalu.
7. Stasiun Mojiko, Fukuoka
Menghadap Pelabuhan Mojiko di Kitakyushu, Stasiun Mojiko merupakan saksi bisu dari masa-masa perdagangan internasional sejak tahun 1889. Kawasan ini masih mempertahankan gaya arsitektur Barat yang khas, dengan bangunan seperti gudang bata merah dan rumah bergaya klasik. Stasiun Mojiko sendiri berdiri sejak 1914 dan telah diakui sebagai properti budaya penting di Jepang.
Baca juga: Berada di Jantung Kota Fukuoka, 8 Hotel Dengan Sumber Air Panas di Daerah Hakata Jepang
Bangunan dua lantai ini menghadirkan gaya arsitektur Renaisans yang megah di bagian luar, sementara bagian dalamnya pun memukau dengan ruang tunggu dan restoran antik dari tahun 1910-an. Terdapat pula ruang tamu Kaisar Taisho yang dipertahankan dengan apik. Stasiun ini bisa dicapai hanya dalam 15 menit dari Stasiun Kokura, yang menghubungkan Anda dengan jalur shinkansen.