Tourjepang.co.id – Tokyo memang identik dengan gedung pencakar langit dan kehidupan kota yang super sibuk. Tapi percaya deh, kamu nggak pernah benar-benar jauh dari ruang hijau di kota ini. Di tengah hiruk-pikuknya, Tokyo tetap punya banyak taman luas dan tempat bersantai yang cocok banget buat menikmati cuaca yang lagi bersahabat.
Salah satu yang bikin Tokyo makin spesial adalah keberadaan taman-taman bergaya Jepang yang cantiknya nggak main-main. Desain taman di Jepang sendiri udah jadi bagian dari seni tradisional yang punya sejarah panjang, sebagiannya bahkan dipengaruhi oleh ajaran Zen. Di taman-taman ini, elemen kayak kolam air dan bebatuan bukan cuma pemanis doang, tapi punya makna filosofis yang dalam. Ada yang melambangkan elemen bumi, ada juga yang menggambarkan hal-hal spiritual. Lalu, keberadaan rumah teh, mangkuk air dari batu, dan ornamen lainnya bikin suasananya makin estetik dan ramah buat siapa pun yang datang.
Seiring waktu, taman Jepang juga ikut berevolusi. Fungsinya mungkin berubah-ubah, tapi konsep dasarnya masih jadi ciri khas utama, yaitu perpaduan antara batu, air, tanaman, dan elemen buatan manusia. Taman Jepang ini bahkan menjadi tempat ideal buat menenangkan diri, merenung, atau sekadar menikmati keindahan empat musim yang terus berganti.
Yang menarik, setiap taman Jepang dirancang dengan detail yang sangat cermat dan sengaja dibuat nggak simetris, jadi tidak ada satu pun taman yang benar-benar serupa. Cocok banget sih, karena filosofi taman ini juga ingin menggambarkan perubahan alam yang nggak pernah berhenti.
Nah, berikut ini beberapa taman Jepang paling ikonik di Tokyo yang bisa kamu kunjungi. Masing-masing punya pesonanya sendiri dan menjadi contoh sempurna dari nihon teien—taman khas Jepang yang memadukan seni, alam, dan ketenangan dalam satu ruang yang harmonis.
11 Taman Jepang Terindah di Tokyo
Table of Contents
1. Shinjuku Gyoen
Shinjuku Gyoen adalah salah satu taman terindah di Tokyo dan cukup terkenal karena tampil dalam film anime karya Makoto Shinkai, The Garden of Words. Dulunya merupakan kediaman pribadi, taman ini baru dibuka untuk umum pada tahun 1946 dan sejak itu menjadi destinasi favorit untuk menikmati keindahan alam di tengah kota.
Taman ini terdiri dari beberapa area dengan gaya taman yang berbeda, sehingga menghadirkan pemandangan yang selalu berubah mengikuti musim. Tapi yang paling ditunggu-tunggu tentu saja musim semi, saat pohon sakura bermekaran dan ribuan orang datang untuk menikmati hanami (tradisi melihat bunga).
Perlu dicatat, selama musim sakura ada beberapa hari tertentu di mana kamu harus melakukan reservasi secara online sebelum masuk ke taman. Khususnya pada tanggal 22–23 Maret, 29–30 Maret, dan 5–6 April, antara pukul 10.00 hingga 16.00, kamu wajib memesan tiket melalui situs resmi Shinjuku Gyoen.
Lokasi: 11 Naitomachi, Shinjuku City, Tokyo
Jam buka: 09.00 – 16.30 (Tutup setiap hari Senin)
Harga tiket: 200 yen
Baca juga: Rekomendasi 20 Kegiatan Indoor Terbaik di Tokyo
2. Hama Rikyu
Berbeda dari kebanyakan taman lain di Tokyo, Hama Rikyu bukan dikenal karena sakura yang menggantung anggun atau daun momiji yang memerah di musim gugur. Taman ini justru menarik perhatian karena deretan pohon plum berwarna merah muda cerah yang mekar di akhir musim dingin, sebuah pemandangan yang jarang ditemukan di kota sebesar Tokyo.
Di masa lalu, taman ini merupakan area perburuan milik keluarga shogun Tokugawa pada era Edo (1603–1867). Kini, taman yang tenang ini berada di tengah bayangan gedung-gedung tinggi kawasan Shiodome, tapi tetap memancarkan pesonanya sendiri.
Yang membuat Hama Rikyu begitu menarik adalah lanskapnya yang dikelilingi air dan terasa lebih luas dari ukuran sebenarnya. Terletak di sebuah pulau kecil, taman ini dikelilingi parit tua dengan tembok batu, serta memiliki dua pintu masuk. Kamu juga bisa datang ke sini naik perahu dari Asakusa, menjadikannya pengalaman yang unik dan berbeda.
Daya tarik utama taman ini adalah kolam besar yang menampung dua pulau kecil, salah satunya memiliki rumah teh tradisional yang terhubung ke daratan lewat jembatan kayu yang cantik. Jangan lewatkan juga pohon pinus berusia 300 tahun yang begitu ikonik dan sering jadi spot favorit untuk berfoto.
Peta: 1-1 Hamarikyuteien, Chuo City, Tokyo
Jam buka: 09.00 – 17.00
Harga tiket: 300 yen
3. Rikugien
- Foto: Tokyo Metropolitan Park Association
- Foto: Tokyo Metropolitan Park Association
Meski berada di kawasan metropolitan Bunkyo, Rikugien terasa seperti tempat yang jauh dari kesibukan kota. Taman yang dikelilingi tembok ini menawarkan suasana yang tenang dan menyegarkan, cocok untuk rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari.
Rikugien paling ramai dikunjungi saat musim semi, berkat pohon sakura menjuntai (shidarezakura) yang menjulang dan terlihat sangat cantik, terutama saat dinyalakan lampu di malam hari. Suasananya jadi begitu hangat dan menenangkan, ideal untuk menikmati sore hingga malam.
Musim gugur juga tak kalah cantik, dengan deretan pohon maple yang daunnya berubah warna menjadi merah dan oranye yang memikat. Di luar musim-musim ini pun, taman tetap menawarkan pengalaman menarik. Salah satunya adalah Fukiage Chaya, rumah teh tradisional di mana kamu bisa menikmati matcha hangat dan wagashi (kue manis khas Jepang) dengan harga ¥1.000.
Peta: 6 Chome-16-3 Honkomagome, Bunkyo City, Tokyo
Jam buka: 09.00 – 17.00 (hingga 21.00 saat iluminasi sakura dan musim gugur)
Harga tiket: 300 yen
Baca juga: 10 Rekomendasi Toko Coklat Terbaik di Tokyo yang Enaknya Kebangetan
4. Koishikawa Korakuen Garden
Koishikawa Korakuen adalah salah satu taman Jepang paling bersejarah di Tokyo, dan termasuk yang terbaik dari periode Edo. Taman ini memiliki luas sekitar 70.000 meter persegi, dan di dalamnya terdapat 67 spot pemandangan menarik yang mencakup kolam, bebatuan, pepohonan, dan jembatan-jembatan cantik.
Salah satu waktu terbaik untuk berkunjung adalah antara akhir November hingga awal Desember, saat daun-daun maple memerah dan menciptakan lanskap musim gugur yang begitu indah dalam balutan taman tradisional Jepang. Dengan penataan lanskap yang harmonis dan penuh detail, Koishikawa Korakuen menjadi tempat yang tepat untuk berjalan santai sambil menikmati nuansa alam yang tenang di tengah kota.
Peta: 1 Chome-6-6 Koraku, Bunkyo City, Tokyo
Jam buka: 09.00 – 17.00
Harga tiket: 300 yen
5. Taman Timur Istana Kekaisaran
Taman Timur Istana Kekaisaran (Imperial Palace East Gardens) merupakan bagian dari kompleks dalam Istana Kekaisaran Tokyo yang dibuka untuk umum. Area ini dulunya merupakan lokasi pertahanan terdalam dari Kastil Edo, termasuk honmaru (lingkar utama) dan ninomaru (lingkar kedua).
Kini, kawasan bersejarah ini telah diubah menjadi taman bergaya Jepang yang indah, dengan perpaduan lanskap alami dan peninggalan arsitektur yang membawa nuansa klasik khas zaman samurai. Tempat ini cocok banget untuk kamu yang ingin jalan santai sambil menikmati suasana yang tenang di tengah pusat kota.
Peta: 1-1 Chiyoda, Chiyoda City, Tokyo
Jam buka: 09.00 – 16.30 (Tutup setiap Senin dan Jumat)
Harga tiket: Gratis
Baca juga: 7 Rekomendasi Kafe di Tokyo Untuk Menikmati Latte Art
6. Kiyosumi Garden
Kiyosumi Garden dikenal dengan kolam besarnya yang menjadi pusat dari keseluruhan lanskap taman. Jalur pejalan kaki di dalam taman ini dirancang untuk mengajak pengunjung berjalan santai menyusuri area perairan, sambil menikmati pemandangan ikan koi yang berenang, kura-kura, dan burung-burung yang datang silih berganti.
Salah satu ciri khas taman ini adalah batu-batu besar yang tersebar di sekitar kolam dan tiga pulau kecil di dalamnya. Penataannya bukan sembarangan—batu-batu tersebut dikumpulkan langsung dari berbagai penjuru Jepang oleh Iwasaki Yataro, pendiri Mitsubishi yang juga merupakan penyokong pembangunan taman ini. Ia bahkan menggunakan kapal uap miliknya untuk mengangkut batu-batu indah itu ke Tokyo.
Salah satu bagian paling menarik adalah isowatari, yakni batu-batu pijakan besar yang diletakkan di bagian dangkal kolam. Dari sini, kamu bisa melihat pantulan pepohonan di permukaan air, bener-bener pemandangan yang sederhana tapi memikat.
Peta: 3 Chome-3-9 Kiyosumi, Koto City, Tokyo
Jam buka: 09.00 – 17.00
Harga tiket: 150 yen untuk dewasa, 70 yen untuk usia 65 tahun ke atas
7. Tonogayato Garden
Terletak di daerah Kokubunji, Tonogayato Garden memiliki sejarah panjang yang menarik. Taman ini dibangun antara tahun 1913 hingga 1915 di atas lahan vila milik Eguchi Teijo, wakil presiden perusahaan kereta api Manchuria saat itu. Kemudian, pada tahun 1929, taman ini dibeli oleh pendiri Mitsubishi, Iwasaki Yataro, yang juga menambahkan sebuah rumah teh ke dalam area taman.
Keindahan Tonogayato terletak pada keberagaman lanskap alaminya. Salah satu daya tarik utamanya adalah air terjun kecil yang mengalir menuju mata air alami. Selain itu, taman ini juga dikenal dengan hutan bambunya dan kawasan hutan lebat yang asri, yang telah ditetapkan sebagai aset budaya oleh Pemerintah Tokyo.
Peta: 2 Chome-16 Minamicho, Kokubunji, Tokyo
Jam buka: 09.00 – 17.00 (masuk terakhir pukul 16.30)
Harga tiket: 150 yen untuk dewasa, 70 yen untuk usia 65 tahun ke atas
Baca juga: 9 Rekomendasi Kafe Lucu Bertema Karakter Terkenal di Tokyo
8. Kyu Shiba Rikyu Garden
Kyu Shiba Rikyu Garden merupakan satu dari dua taman peninggalan keluarga bangsawan pada era Edo yang masih lestari di Tokyo, bersama Koishikawa Korakuen. Taman ini menampilkan lanskap klasik dengan kolam utama, bukit buatan, dan jalur melingkar yang dirancang untuk memberikan pengalaman berbeda dari setiap sudut. Tata letaknya memperlihatkan keindahan alam sekaligus keharmonisan khas taman Jepang tradisional.
Meskipun tidak terlalu luas, suasana yang tenang di tengah kota membuatnya jadi pilihan ideal untuk berjalan santai sambil menikmati sentuhan sejarah yang masih terasa kental.
Peta: 1 Chome-4-1 Kaigan, Minato City, Tokyo
Jam buka: 09.00 – 17.00
Harga tiket: 150 yen
9. Mejiro Garden
Mejiro Garden adalah taman Jepang tradisional yang kecil namun menenangkan, terletak di kawasan Mejiro, tak jauh dari Stasiun Ikebukuro. Taman ini tidak memungut biaya masuk, jadi cocok banget untuk kamu yang ingin rehat sejenak dari kesibukan kota tanpa perlu jauh-jauh pergi.
Meski ukurannya tidak sebesar taman-taman lainnya, suasananya yang tenang menjadikannya oasis tersembunyi di tengah kota. Saat musim gugur tiba, Mejiro Garden menjadi semakin memikat dengan acara iluminasi malam yang menampilkan keindahan dedaunan musim gugur sambil diterangi cahaya hangat yang hanya bisa dinikmati pada periode tersebut setiap tahunnya.
Peta: 3 Chome-20-18 Mejiro, Toshima City, Tokyo
Jam buka: 09.00 – 17.00 (hingga pukul 19.00 di bulan Juli dan Agustus)
Harga tiket: Gratis
Baca juga: Rekomendasi 6 Taman Nasional Terbaik Sekitar Tokyo
10. Taman Hotel New Otani
Hotel New Otani adalah salah satu hotel paling bersejarah di Tokyo, dan di dalam kompleksnya terdapat taman Jepang yang sangat indah seluas 40.000 m². Taman ini dilengkapi air terjun setinggi 6 meter, kolam dengan lebih dari 300 ikan koi, serta jembatan merah ikonik yang menciptakan suasana klasik yang menenangkan.
Menariknya, taman ini terbuka untuk umum dan bisa kamu kunjungi secara gratis, bahkan jika kamu bukan tamu hotel. Tempat ini cocok untuk jalan santai pagi atau sore hari sambil menikmati ketenangan di tengah kota.
Peta: 4-1 Kioicho, Chiyoda City, Tokyo
Jam buka: 06.00 – 22.00
Harga tiket: Gratis
11. Houkokuji
Meski lokasinya sedikit di luar Tokyo, Kamakura tetap layak untuk dikunjungi—hanya sekitar satu jam naik kereta dari pusat kota. Kota ini terkenal dengan jajaran kuil dan situs sejarahnya, dan salah satu yang paling menarik adalah Kuil Houkokuji.
Daya tarik utama Houkokuji adalah hutan bambunya yang tenang dan indah, meskipun ukurannya tidak terlalu besar. Di dalam area bambu ini, kamu bisa menikmati secangkir matcha hangat lengkap dengan wagashi (manisan tradisional Jepang) seharga 600 yen—sebuah pengalaman yang damai dan khas Jepang banget.
Saat menyusuri jalan setapak menuju kuil, kamu juga akan melewati taman batu bergaya Zen yang terkenal dengan karensui-nya (taman kering), di mana batu kerikil ditata dan disisir dengan pola rapi dan penuh makna. Tak jauh dari hutan bambu, terdapat tiga gua kecil yang diyakini sebagai tempat peristirahatan tokoh-tokoh penting dari era Kamakura, termasuk Ietoki dan Yoshihisa Ashikaga.
Peta: 2 Chome-7-4 Jomyoji, Kamakura, Kanagawa
Jam buka: 09.00 – 16.00
Harga tiket: 400 yen untuk dewasa dan pelajar SMA, 200 yen untuk siswa SMP ke bawah
Baca juga: Rekomendasi 10 Tur Terbaik di Tokyo yang Wajib Dicoba Wisatawan
Ingin tahu informasi menarik lainnya ketika liburan ke Jepang? Jangan lupa follow @tourjepang dan dapatkan info promo, tips & trik, serta destinasi terhits di Jepang!