Tourjepang.co.id — Ingin membuat akhir pekan Anda jadi lebih seru? Pada artikel ini, kami sudah merangkum berbagai rekomendasi menarik untuk Anda; mulai dari festival seru, pameran seni, hingga tempat-tempat unik yang layak dikunjungi di Tokyo pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Kalau Anda ingin sejenak keluar dari hiruk pikuk kota, coba pertimbangkan day trip ke destinasi seni yang inspiratif atau mampir ke outlet mall yang terletak sedikit di luar Tokyo. Masih kurang? Jangan lewatkan juga pasar mingguan seperti UNU Farmer’s Market di dekat Shibuya, yang selalu menawarkan suasana segar dan produk lokal berkualitas. Dan karena sedang musim Golden Week, ada banyak acara spesial di berbagai penjuru kota yang sayang untuk dilewatkan selama libur panjang ini.
Yuk, simak artikel di bawah ini untuk menemukan aktivitas seru yang bisa Anda nikmati di Tokyo akhir pekan ini!
Rekomendasi 20 Kegiatan Menarik yang Dapat Anda Lakukan di Tokyo pada Akhir Pekan Ini
Table of Contents
1. Shibuya Stream Theater Week
Musim semi ini, Anda bisa menikmati film-film seru secara gratis di area luar ruangan Shibuya Stream, tepatnya di tangga utama dan Inaribashi Square, mulai 28 April hingga 11 Mei. Setiap harinya akan diputar satu hingga dua film berbeda, termasuk judul-judul populer seperti La La Land, Ghostbusters: Frozen Empire, Mamma Mia, Kung Fu Panda 4, hingga Fall Guy.
Baca juga: Things to Do: 12 Aktivitas Seru yang Wajib Kamu Lakukan di Tokyo Bulan Mei Ini!
Sebagian besar film akan diputar dalam bahasa Inggris dengan teks bahasa Jepang, namun beberapa di antaranya juga tersedia dalam versi dubbing Jepang. Jadwal penayangan bervariasi setiap hari, jadi pastikan Anda mengeceknya langsung di situs resmi acara.
Acara ini gratis dan tidak memerlukan tiket—tapi karena tidak ada sistem reservasi dan tempat duduk terbatas, kami sarankan Anda datang lebih awal agar bisa mendapatkan tempat terbaik.
2. Taiwan Festival at Tokyo Skytreetown
Kalau Anda sedang ngidam kuliner khas Taiwan musim semi ini, langsung saja meluncur ke Tokyo Skytree Town untuk menikmati Taiwan Festival! Acara ini berlangsung hingga 1 Juni di Sky Arena lantai empat, di mana Anda bisa mencicipi berbagai hidangan lezat khas festival Taiwan sepanjang hari.
Beragam stan makanan menyajikan menu populer seperti lu rou fan (nasi dengan daging babi cincang berbumbu), cong you bing (pancake daun bawang), hingga ayam goreng renyah ala da ji pai, semuanya siap memanjakan lidah Anda.
Tidak hanya makanan, Anda juga bisa belanja aneka produk Taiwan, relaks dengan pijat tradisional, atau bahkan mencoba ramalan nasib. Suasana area makan pun dibuat semirip mungkin dengan pasar malam di Taiwan, lengkap dengan lampion merah yang menggantung indah.
3. Showa Kinen Park Flower Festival
Taman Showa Kinen di Tachikawa nggak cuma andalkan pesona bunga sakura saja, lho! Selama tiga bulan penuh, taman ini menggelar Flower Festival yang merayakan keindahan berbagai jenis bunga musim semi. Mulai dari bunga rapeseed yang mekar di bulan Maret, tulip dan nemophila yang menghiasi taman di April hingga Mei, hingga hamparan poppy dan German chamomile yang mekar cantik di bulan Mei. Tentu saja, bunga sakura tetap jadi bintang utama di bulan Maret dan April.
Selain menikmati pemandangan bunga, Anda juga bisa mengikuti berbagai acara bertema floral yang digelar di dalam taman. Ada juga spot-spot foto khusus yang disiapkan untuk Anda yang ingin mengabadikan momen di tengah lautan bunga. Salah satu highlight yang sayang dilewatkan adalah padang bunga nemophila di akhir April, dimana lebih dari 2 juta bunga biru bermekaran serentak, menciptakan pemandangan yang benar-benar memukau seperti laut biru di daratan.
4. Melihat Nemophila di Hitachi Seaside Park
Kalau Anda ingin menikmati musim semi dengan cara yang benar-benar memukau, sempatkan mampir ke Hitachi Seaside Park di Ibaraki antara pertengahan April hingga awal Mei. Di sana, lebih dari 5,3 juta bunga baby blue eyes atau nemophila bermekaran menutupi perbukitan seluas 3,5 hektare, menciptakan lautan biru yang spektakuler. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah sekitar 20–27 April, tapi keindahannya tetap bisa dinikmati meski datang sedikit lebih awal atau setelah puncak mekar.
Menariknya, taman ini juga menghadirkan berbagai sajian bertema biru, seperti es krim rasa ramune dengan kukis nemophila, lemonade biru, latte, bahkan curry ramen berwarna biru. Anda juga bisa membawa pulang oleh-oleh khas, seperti makaron, kukis, dan perhiasan bertema nemophila. Selain nemophila, taman ini juga dihiasi bunga musim semi lainnya seperti tulip dan daffodil yang turut mekar sepanjang April hingga Mei.
5. Fuji Shibazakura Festival
Festival tahunan Fuji Shibazakura kembali hadir musim semi ini, menampilkan lebih dari 500.000 bunga shibazakura berwarna merah muda, ungu, dan putih yang mekar indah dari 12 April hingga 25 Mei. Berlatar pemandangan megah Gunung Fuji dan hamparan bunga yang tampak tak berujung, festival yang berlangsung di Danau Motosu, Yamanashi ini selalu jadi favorit warga Tokyo, terutama saat libur Golden Week. Selain shibazakura, Anda juga bisa menikmati bunga lain seperti sakura, grape hyacinth, poppy anemone, dan forsythia. Jangan lewatkan juga taman bertema Peter Rabbit yang dihiasi sekitar 300 jenis tanaman dan patung karakter dari buku cerita klasik tersebut.
Untuk menuju lokasi, pilihan termudah adalah naik bus ekspres langsung yang berangkat dari Ueno, Ginza, dan Shinjuku dengan tarif mulai ¥8.800 (termasuk tiket masuk). Perjalanan memakan waktu sekitar dua setengah jam, dan sangat disarankan untuk reservasi terlebih dahulu karena tempat duduk cepat penuh saat musim bunga. Alternatif lainnya adalah naik kereta Limited Express Fuji Excursion dari Stasiun Shinjuku ke Kawaguchiko, lalu melanjutkan dengan bus shuttle Fuji Shibazakura Liner sekitar 50 menit ke lokasi festival.
6. Immersive Theater on Neo-Japonism: From Ancient Art to Anime
Musim semi hingga musim panas ini, warisan estetika kuno Jepang dipadukan dengan inovasi animasi modern dalam pameran Immersive Theater on Neo-Japonism: From Ancient Art to Anime di Tokyo National Museum. Berlangsung dari 25 Maret hingga 3 Agustus, pengalaman visual berdurasi 24 menit ini membawa Anda menjelajahi 10.000 tahun kreativitas Jepang—dari patung tanah liat zaman Jomon hingga lukisan tinta era Edo, lalu berakhir pada semaraknya dunia anime kontemporer.
Pertunjukan ini diproyeksikan di empat dinding raksasa dengan layar setinggi 7 meter dalam resolusi ultra-HD, dan dikerjakan oleh tim digital kreatif Panoramatiks dan Cekai. Visual yang disuguhkan menjalin benang merah antara gulungan lukisan kuno, motif klasik, dan karya para maestro anime seperti Osamu Tezuka, Isao Takahata, dan Mamoru Hosoda. Sebuah pertemuan menarik antara sejarah, seni, dan imajinasi yang menunjukkan bagaimana pandangan animistik Jepang dan estetika ruangnya terus menginspirasi budaya pop global hingga hari ini.
7. Menjelajahi Yebisu Melalui ‘Bijin-ga’
Yebisu Brewery Tokyo menghadirkan pameran seni kolaboratif yang menarik antara Yebisu Beer dan Hirohiko Araki, kreator dari manga legendaris Jojo’s Bizarre Adventure. Dikenal dengan gaya visual yang unik dan pose-pose ikonik, Araki kali ini diminta menggambar bijin-ga (potret wanita cantik dalam seni tradisional Jepang) yang terinspirasi dari iklan bir era 1900-an milik Yebisu.
Dalam pameran ini, Anda bisa melihat dua karya bijin-ga modern setinggi tiga meter hasil interpretasi Araki, berjudul Western dan Peach Patrol, yang penuh warna khas gayanya. Sebelum pulang, jangan lupa mampir ke area merchandise untuk mendapatkan kaleng bir edisi terbatas dengan desain Araki, serta berbagai koleksi eksklusif yang hanya tersedia dalam jumlah terbatas.
8. Hokusai: Another Story in Tokyo
Musim semi ini, rasakan langsung dunia magis karya seniman ukiyo-e legendaris Jepang di pameran Hokusai: Another Story yang berlangsung di Tokyu Plaza Shibuya. Dengan bantuan teknologi sensorik mutakhir dari Sony, visual ultra-HD, serta audio spasial, pameran ini menghadirkan karya-karya ikonik Hokusai seperti belum pernah Anda lihat sebelumnya.
Sorotan utama adalah interpretasi spektakuler dari seri Thirty-Six Views of Mount Fuji, yang ditampilkan melalui layar Crystal LED beresolusi tinggi hingga detail terkecil. Anda bahkan bisa merasakan sensasi berjalan di pasir kering atau melompat di genangan air berkat teknologi lantai haptik Sony. Ikuti jalur bercahaya yang dipenuhi lampu bambu hingga mencapai ruangan khusus berisi replika ukiyo-e Hokusai, yang dibuat menggunakan teknologi DTIP (3D Texture Image Processing) untuk menangkap serat halus dari kertas washi asli. Sebuah pengalaman multisensori yang membuat Anda tak hanya melihat, tapi benar-benar “masuk” ke dalam dunia yang dilukiskan oleh Hokusai.
9. Pameran ‘Art of the Ramen Bowl’
Bagi para pecinta keramik, ada kabar gembira! 21_21 Design Sight menggelar pameran donburi (mangkuk ramen) hingga 15 Juni, menampilkan puluhan mangkuk ramen yang sebagian besar berasal dari wilayah Tono, Gifu, daerah yang menyuplai sekitar 90 persen mangkuk ramen Jepang.
Pameran ini menampilkan koleksi mangkuk ramen milik Yasuyuki Kaga, serta pameran Artist Ramen Bowls, yang menyajikan 40 mangkuk unik hasil desain 40 seniman, desainer, ahli makanan, dan lainnya. Setiap mangkuk disertai sinopsis dua bahasa dari sang desainer, yang mengungkapkan pemikiran dan tujuan di balik desain mereka. Bagi yang peduli pada keberlanjutan, ada juga informasi mengenai proses pembuatan mangkuk dan upaya mendaur ulang keramik bekas menjadi bahan baku. Jika ingin berkreasi, Anda bisa mengikuti workshop Donburi Pride, di mana Anda dapat menggambar desain mangkuk sendiri untuk dibawa pulang atau disubmit ke pameran, dan desain terpilih akan dipajang sementara. Pameran ini buka setiap hari, kecuali Selasa, dari jam 10 pagi hingga 7 malam (tiket masuk hingga pukul 6.30 sore). Harga tiket adalah ¥1.600 untuk dewasa, 800 yen untuk mahasiswa, dan 500 yen untuk pelajar SMA, sementara pelajar SMP dan yang lebih muda bisa masuk gratis.
10. Pameran Osamu Tezuka: ‘Hinotori’
Sebagai sosok yang dijuluki ‘God of Manga’, Osamu Tezuka (1928–1989) dari Osaka benar-benar merevolusi dunia manga dan animasi Jepang, membentuk industri seperti yang kita kenal sekarang. Dengan kreativitas luar biasa dan narasi inovatif, ia memperkenalkan karya-karya klasik seperti Astro Boy, Black Jack, dan Kimba the White Lion. Namun, bagi Tezuka sendiri, Phoenix (Hinotori) adalah karya agungnya. Sebuah saga mendalam yang mengeksplorasi kehidupan, kematian, dan reinkarnasi, Phoenix mengikuti perjuangan manusia untuk mencapai keabadian melalui burung mitos yang darahnya memberi kehidupan abadi, berpindah antara masa lalu dan masa depan yang jauh.
Baca juga: Things To Do: 12 Kegiatan Terbaik yang Dapat Anda Lakukan di Jepang pada Mei 2025
Untuk merayakan ulang tahun ke-70 karya monumental ini, pameran Phoenix skala besar pertama akan digelar dari 7 Maret hingga 25 Mei di Tokyo City View, Roppongi Hills. Pameran ini akan menampilkan lebih dari 800 karya, mencakup dua belas alur utama manga tersebut, dan tidak hanya menampilkan karya seni serta manuskrip asli, tetapi juga mengajak pengunjung untuk mengeksplorasi akhir cerita Phoenix yang tak sempat diselesaikan setelah kematian Tezuka pada 1989. Menggabungkan seni, filsafat, dan sains, pameran ini menawarkan perspektif baru tentang salah satu mahakarya manga, membawa warisan visioner Tezuka kepada generasi baru.
11. Hilma af Klint: The Beyond
Seniman asal Swedia, Hilma af Klint (1862–1944), adalah pelopor lukisan abstrak yang karyanya mendahului tokoh-tokoh ternama seperti Piet Mondrian dan Wassily Kandinsky. Namun, selama beberapa dekade, karyanya hanya dikenal oleh segelintir orang. Abad ke-21 ini, Klint akhirnya mendapatkan pengakuan global yang seharusnya sejak lama diterimanya. Pameran retrospektif yang diadakan di Guggenheim Museum New York pada 2018 bahkan mencatat jumlah pengunjung terbesar dalam sejarah museum tersebut. Kini, Museum Seni Modern Nasional Tokyo mempersembahkan pameran pertama karya Klint yang diadakan di Asia.
Pameran ini berfokus pada karya-karya dari seri The Paintings for the Temple, yang diproduksi Klint antara 1906 hingga 1915. Klint, yang terlibat dalam gerakan spiritualis yang tengah berkembang saat itu, percaya bahwa proyek ini ‘dipesan’ dari dimensi lain melalui sebuah sesi spiritual. Ia memandang karya-karya yang menggabungkan unsur abstrak dan figuratif, serta bentuk organik dan geometris, sebagai hasil ciptaan yang ditransmisikan ‘melalui’ dirinya oleh suatu kekuatan spiritual eksternal. Tiket pre-sale dapat dibeli hingga 3 Maret. Pameran ini tutup pada hari Senin (kecuali 31 Maret dan 5 Mei) serta 7 Mei.
12. Tomokazu Matsuyama: First Last
Seniman kontemporer Jepang-Amerika, Tomokazu Matsuyama, berfokus pada lukisan, patung, dan instalasi. Lahir di Gifu pada 1976, ia kini tinggal dan bekerja di Brooklyn. Karya-karyanya secara organik menggabungkan dan mengimajinasikan kembali berbagai elemen, seperti budaya Asia dan Eropa, era kuno dan modern, serta gaya figuratif dan abstrak. Seni Matsuyama tidak hanya mencerminkan pengalaman interkulturalnya, tetapi juga terus-menerus mempertanyakan isu-isu kompleks dan terpolarisasi zaman kita, seperti perpecahan politik, ketimpangan ekonomi, konflik sosial, paradoks kesetaraan gender, manipulasi media, dan penyebaran disinformasi.
Mengambil inspirasi dari beragam pengaruh budaya dan sejarah—mulai dari seni Jepang era Edo dan Meiji, patung Yunani dan Romawi klasik, lukisan Renaisans Prancis, hingga seni pasca-perang kontemporer—Matsuyama telah mengukuhkan dirinya selama dua puluh lima tahun terakhir sebagai salah satu seniman utama di dunia seni New York. Pameran di Azabudai Hills Gallery ini adalah pameran besar pertama Matsuyama di Tokyo. Berlangsung dari 8 Maret hingga 11 Mei, ‘First Last’ menampilkan sekitar 40 karya (15 di antaranya belum pernah dipamerkan di Jepang). Pameran ini menggambarkan refleksi Matsuyama terhadap paradoks masyarakat kontemporer yang tampaknya mempertahankan keseimbangan rapuh melalui perjuangan terus-menerus, menggambarkan pepatah Alkitab, ‘yang terakhir akan menjadi yang pertama, dan yang pertama akan menjadi yang terakhir’.
13. Star Wars Day Yokohama Minatomirai 2025
Selama Golden Week, area Minatomirai di Yokohama akan berubah menjadi galaksi Star Wars untuk merayakan Star Wars Day pada 4 Mei. Bagi para penggemar saga luar angkasa ikonik ini, 4 Mei dikenal sebagai Star Wars Day, karena kalimat legendaris ‘May the Force be with you’ terdengar mirip dengan ‘May the 4th be with you’.
Perayaan ini mencakup berbagai acara dan pameran yang akan digelar di seluruh Minatomirai, di tempat-tempat seperti Landmark Plaza, Mark Is Minato Mirai, Yokohama City Hall, Grand Mall Park, dan sekitar Stasiun Sakuragicho. Di Landmark Plaza, Anda akan menemukan pameran yang menampilkan gambar-gambar adegan terkenal dari film, lengkap dengan musik. Plaza ini juga akan menghadirkan patung Yoda di lantai tiga serta poster-poster dari semua film. Tak ketinggalan, ada Star Wars Pop-up Store tempat Anda bisa membeli merchandise seperti kaos, tas jinjing, figur, dan aksesori ponsel. Selain itu, mulai 25 April hingga 6 Mei, akan ada pemutaran khusus sembilan film Star Wars di bioskop United Cinemas di Mark Is Minato Mirai, dengan film berbahasa Inggris dan subtitle Jepang. Jangan lewatkan juga model Lego pesawat luar angkasa dalam ukuran aslinya, seperti kokpit Millennium Falcon dan sepeda speeder ikonik, yang dipajang di Grand Galleria Mark Is Minato Mirai.
Di Grand Mall Park yang berdekatan, Anda dapat bertemu karakter-karakter Star Wars dan berfoto bersama penggemar yang mengenakan kostum tokoh-tokoh terkenal, serta menikmati penampilan langsung lagu-lagu bertema Star Wars dari 3 hingga 6 Mei. Parkir ini juga akan menampilkan food truck yang menjual makanan festival bertema Star Wars. Sebuah video promosi original juga akan diputar di layar besar di luar Yokohama City Hall.
14. Tokyo Skytree Town Koinobori Festival
Salah satu festival koinobori terbesar di Tokyo diadakan di kaki Tokyo Skytree, dengan 1.000 streamer ikan koi berkibar di udara. Koinobori tradisional ini dipasang untuk merayakan Hari Anak, yang jatuh pada 5 Mei setiap tahunnya selama Golden Week.
Jika Anda mengunjungi Museum Pos di lantai sembilan, Anda dapat mengikuti workshop seru untuk membuat koinobori sendiri dari perangko bekas seharga 300 yen (150 yen untuk pelajar SMA dan lebih muda) hingga 5 Mei. Selain itu, berbagai kegiatan lainnya juga akan diadakan di sekitar Tokyo Skytree Town, termasuk workshop membuat makanan palsu di Ganso Shokuhin, workshop membuat streamer ikan koi yang dilukis tangan di Tokyo Solamachi East Yard, dan workshop membuat patung permen streamer ikan koi di toko Asakusa Amezaiku Ameshin.
15. Acara Musim Semi Tahunan Tokyo Tower: 333 Koinobori
Streamer ikan koi yang berwarna-warni untuk merayakan Hari Anak menjadi pemandangan tahunan di Tokyo Tower, dan tahun ini Anda bisa melihatnya di pintu utama dari 25 Maret hingga Golden Week, hingga 6 Mei. Sebanyak 333 streamer dipasang di sini, melambangkan tinggi ikonik menara ini yang mencapai 333 meter.
Di antara 333 streamer tersebut, ada satu yang bukan ikan koi – coba cari streamer sanma (ikan saury pasifik). Penambahan unik ini merupakan cara Tokyo Tower mengirimkan harapan kepada wilayah yang terdampak oleh Gempa Bumi Jepang Timur pada 2011.
Karena pameran ini diselenggarakan di luar menara di tingkat dasar, Anda tidak perlu tiket untuk menikmati pemandangan penuh keceriaan ini.
16. Odaiba Oktoberfest
Mengapa harus menunggu hingga musim gugur untuk merayakan Oktoberfest? Meskipun festival Oktoberfest yang asli di Munich baru dimulai pada bulan September, para pecinta bir di Tokyo bisa merayakan kegembiraan ini lebih awal, tepatnya sepanjang musim semi. Salah satunya adalah Oktoberfest di luar ruangan yang digelar di Odaiba selama Golden Week. Di sini, para pengunjung dapat menikmati bir jerman yang menyegarkan, sosis lezat, dan sauerkraut yang gurih, sambil menikmati suasana tepi laut yang menyenangkan. Acara ini menjadi pilihan sempurna bagi mereka yang ingin merasakan suasana Oktoberfest dengan sentuhan musim semi Tokyo.
17. Craft Gyoza Fes
Arahkan langkah Anda ke Komazawa Olympic Park selama Golden Week untuk menghabiskan seharian penuh mencicipi beberapa gyoza terbaik Jepang. Ada 17 stan yang menawarkan lebih dari 30 gaya gyoza, dimsum ikonik Jepang ini. Nikmati gyoza corn butter shoyu goreng dari Hokkaido, dumpling seafood cumi yang juicy dari Fukuoka, gyoza panggang ala xiaolongbao dari Osaka, hitokuchi (gyoza ukuran gigitan) ala Hakata, gyoza dessert dengan rasa strawberry milk cheese dari Tokyo, dan masih banyak lagi.
Selain gyoza, Anda juga dapat mencicipi hidangan lain seperti nasi goreng yang cocok sebagai pendamping gyoza, serta bir craft dari Hokkaido Brewing, Fujizakura Heights Beer, dan Fuji Premium Brewing. Tidak ada biaya masuk, jadi Anda hanya perlu membayar sesuai yang Anda beli. Jika Anda ingin menghindari kerumitan membayar di setiap stan, ada paket online seharga 4,000 yen yang mencakup lima tiket makan dan tiket cepat untuk melewati satu antrean.
18. Niku Fes
Niku Fes kembali pada Golden Week ini, membawa festival daging terbesar Tokyo ke Odaiba dengan lebih banyak tempat duduk dan berbagai acara musik live. Festival ini menawarkan berbagai hidangan daging lezat seperti steak A5, sushi wagyu, beef cheeseburger, dan kebab dari sekitar dua puluh restoran di Jepang. Jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba hidangan dari sebelas restoran yang berpartisipasi dalam Steak King Championship, di mana Anda dapat memilih steak terbaik versi Anda.
Selain daging, Anda bisa menikmati bir craft dari Hokkaido’s Abashiri Beer dan Cuervo lemon sour dari Meksiko. Tersedia juga hidangan penutup seperti churros, gelato, dan kakigori es serut. Dengan banyak tempat duduk yang tersedia, Anda juga dapat memesan pengalaman VIP untuk empat orang dengan layanan meja seharga ¥9,800. Niku Fes dapat diakses tanpa biaya masuk, hanya dengan membeli makanan dan minuman, dan tiket makanan hanya dapat dibeli melalui aplikasi resmi Niku Fes.
19. Seaside Cinema
Selama Golden Week, festival bioskop outdoor digelar di enam lokasi berbeda di kawasan tepi laut Minato-Mirai, Yokohama, dari 2 hingga 6 Mei. Anda bisa menikmati berbagai film Jepang dan internasional, dengan empat film yang diputar dalam bahasa Inggris dengan subtitle Jepang. Semua film berbahasa Inggris akan diputar di Marine & Walk Yokohama, termasuk drama romantis Korea Past Lives pada 3 Mei, komedi-drama Prancis-Jepang Super Happy Forever pada 4 Mei, film animasi Spanyol-Prancis Robot Dreams pada 5 Mei, dan komedi aksi Jepang Baby Assassins: Nice Days pada 6 Mei.
Selain itu, Anda juga bisa menonton film di Yokohama Red Brick Warehouse, Pacifico Yokohama, Bay Quarter, dan World Porters, dengan acara talk show siaran langsung di Yokohama Hammerhead. Semua pemutaran film dimulai pukul 18.40, dan Anda cukup datang tanpa perlu tiket. Untuk detail lebih lanjut, cek situs web resmi festival.
20. Kurayami Matsuri
Kurayami Matsuri, atau Festival Kegelapan, adalah acara seminggu penuh di Kuil Okunitama di Fuchu, yang berlangsung selama Golden Week. Festival ini menghadirkan parade tandu, pertunjukan, dan berbagai kegiatan ramah keluarga. Jika berkunjung, disarankan untuk datang pada malam 5 Mei, ketika delapan mikoshi (kuil portabel) dibawa keliling area kuil diiringi dengan dentuman drum taiko besar. Jangan lewatkan demonstrasi yabusame (pemanah berkuda) yang spektakuler pada pukul 10.30 malam di hari yang sama.
Baca juga: Things To Do: 11 Rekomendasi Kegiatan Terbaik di Osaka pada 2025
Sekian daftar things to do yang dapat Anda lakukan pada akhir pekan ini. Bagaimana? Apakah Anda siap untuk menjelajahi Tokyo yang penuh dengan festival meriah di minggu ini? Silahkan tinggalkan komentar!
Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!
Ikuti juga kami di Instagram untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke Jepang dengan harga terbaik di @tourjepang