Ayo Belajar 5 Tata Cara Makan Ramen Ala Jepang
Table of Contents
Tata Cara Makan Ramen – Siapa di sini yang suka makan ramen? Mie kuah dari Jepang ini memang memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri banyak menjamur restoran ramen mulai dari yang murah sampai yang mahal pun ada. Kuah ramen sendiri sebenarnya ada banyak macamnya, lho. ada yang dibuat dari kaldu daging ada juga yang dari kedelai. Kalau kamu berlibur di Jepang dan ingin makan ramen, pelajari dulu jenis-jenis ramen dan bagaimana cara makannya dengan tutorial ini, ya.
Ramen itu Apa, sih?
Setidaknya kamu pasti pernah makan ramen sekali selama kamu hidup, kan? Seperti yang kita tahu, ramen adalah mie kuah khas jepang yang diberi dengan berbagai macam topping, seperti bawang Bombay, rebung,telur, daging ayam dan sapi, dan tidak lupa fishcake Jepang yang bernama naruto. Awalnya ramen berasal dari dataran Cina tapi kemudian diadopsi oleh Jepang dan dikembangkan menjadi mie ramen yang kita kenal seperti sekarang.
Orang-orang Jepang sangat suka mie ramen karena makanan ini sangat murah, cepat, dan mengenyangkan. Harga ramen di Jepang rata-rata hanya sekitar 600-900 Yen untuk satu porsi. Kedai ramen di Jepang biasanya disajikan secara open kitchen dan penyajiannya pun sangat cepat. Satu porsi regular saja bisa membuatmu perutmu sangat kenyang, kalau kamu masih lapar kamu bisa minta nasi gratis.
Jaga Sopan Santun
Setiap koki ramen mencurahkan jiwa dan passion mereka ke setiap ramen yang mereka jual. Mulai dari bahan-bahan, kuah, mie, atau bahkan cara penyajian dan cara makan. Ada beberapa kedai ramen yang tidak suka dan akan memarahimu jika kamu tidak sopan saat makan ramen di tempat mereka. Untuk menghindari salah paham, kamu harus tahu apa saja tata krama di kedai ramen.
- Jangan Duduk Terlalu Lama
Tidak seperti di Indonesia, kedai ramen di Jepang hanya menyediakan beberapa kursi saja di restorannya. Ini berarti tempat duduk sangat terbatas. Jika kamu duduk terlalu lama setelah makan, maka kamu akan membuat orang lain menunggu semakin lama. Selain itu, jika mie di ramen dibiarkan dalam kuah terlalu lama bisa menyebabkan tekstur mie berubah. Tentu saja rasanya jadi berbeda. Jadi kami sarankan untuk menggunakan waktu makanmu seefektif mungkin.
- Pesan satu porsi ramen untuk satu orang
Peraturan ini ditujukan untuk pengunjung yang membeli satu porsi untuk dimakan oleh beberapa orang. Mungkin maksudnya untuk menghemat uang atau memang ingin mencicipi saja karena tidak terlalu lapar. Tapi di Jepang hal ini sangat tabu, lho. Jika kamu tidak kuat menghabiskan porsi reguler, kamu bisa memesan porsi kecil dengan mengatakan “Men-sukuname-de”. Harganya tetap sama dengan porsi biasa tapi setidaknya kamu tidak akan menyakiti hati koki ramen dengan cara ini. jika kamu alergi dengan bahan makanan di ramen, kamu bisa memesan nasi goreng atau gyoza.
- Jangan membawa makanan atau minuman dari luar
Kebanyakan restoran di Jepang tidak mengijinkan pelanggan membawa makanan dari luar. Tidak perlu khawatir untuk memesan minuman dari menu. Apalagi sebagian besar restoran ramen menyediakan air putih dan teh gratis.
- Berbicara dengan Bahasa Jepang
Banyak orang di Jepang yang tidak bisa berbahasa Inggris. Apalagi jika kamu berada di kota kecil. Untuk jaga-jaga, kamu bisa menggunakan kamus atau aplikasi penerjemah online.
Cara Memesan Ramen
Ada dua cara memesan ramen di kedai ramen. Pertama, kamu bisa memanggil pelayan untuk memberikan pesananmu. Kedua, menggunakan tiket ramen dari mesin penjual otomatis. Cara ini mengurangi kesalahan dari pelayan dan bisa mengurangi beban kerja karyawan. Mesin penjual otomatis ini biasanya berada di depan toko dengan banyak menu beserta harganya.
Cara menggunakan mesin penjual otomatis ini adalah sebagai berikut:
- Masukkan uang
- Tekan menu yang kamu inginkan.
- Beberapa mesin mengharuskan kamu menekan tombol??(confirm) untuk mengkonfirmasi pesananmu.
- Ambil tiket yang keluar dari mesin. Beberapa mesin akan mengeluarkan kembalian secara otomatis tapi ada juga yang harus menekan tombol atau menarik tuas untuk mengeluarkan kembalian secara manual.
- Berikan tiket ke pelayan.
Tombol-tombol di mesin penjual otomatis biasanya bertuliskan menu dan harganya. Beberapa toko juga menambahkan gambar di tombol. Ada juga yang menuliskan menu dalam bahasa Inggris, tapi memang kebanyakan menu ditulis dalam bahasa Jepang. Jika kamu bingung, kamu bisa minta pelayan toko untuk merekomendasikan menu. Kamu juga bisa melihat-lihat menu yang dipajang di depan toko sebelum kamu masuk. Jadi kamu tidak perlu malu berlama-lama di mesin penjual otomatis.
Ramen Jargon
Berikutnya ayo ketahui istilah-istilah dalam memesan menu ramen.
Untuk Hakata Ramen
Kaedama: Tambah mie. Jika masih ada kuah sisa dan kamu masih ingin makan, kamu bisa memesan tambahan mie saja. Kata ini juga digunakan di Kyushu.
Bariyawa: mie extra lembut
Yawa: mie lembut
Barikata: mie keras
Harigane: mie extra keras
Untuk Mie Tsukemen
Atsumori: mie panas
Hiyamori: mie dingin
Soup wari: Dihidangkan dengan sup dashi/kaldu, jadi kamu bisa melarutkan saos mie agar bisa diminum.
Untuk Ie-Kei Ramen
You can adjust a few elements for this type of ramen, such as the strength of the flavor, the hardness of the noodles or the amount of oil. Kamu bisa mengkombinasikan beberapa tipe ramen, seperti kepekatan rasa, kelembutan mie, dan jumlah minyak.
Rasa: Koime (strong)? Futsu (normal) ? Usume (light)
Kelembutan Mie: Katame (hard)? Futsu (normal) ? Yawarakame(soft)
Minyak: Ome (more) ? Futsu (normal) ? Sukuname (less)
Untuk Jiro-kei Ramen
If a normal serving is has enough toppings for you then just say Zenbu-futsu to the staff. If you want more, then use the following phrases Jika kamu mau topping porsi normal kamu bisa bilang Zenbu-Futsu. Kalau kamu ingin :
Mashi – topping lebih banyak
MashiMashi – topping porsi double
Chomoranma – topping porsi triple
kamu juga bisa bilang oome selain mashi.
Mashi artinya ‘lebih banyak’. Jadi jumlah topping tergantung porsi setiap toko.
Chomoranma tidak selalu tersedia di semua toko.
The Traditional Styles of Ramen
Sekarang kamu sudah tahu tata cara memesan ramen, saatnya menyantap ramennya! Di Jepang ada banyak jenis ramen. Kalau disebutkan satu-satu tidak akan ada habisnya. Ramen bisa dikategorikan menjadi dua kategori.
Shoyu
Bahan dasar kuah ramen pertama kali dibuat di Rairaiken, Asakusa, toko ramen pertama di Jepang. jenis dashi (kuah kaldu) yang mereka gunakan berbahan dasar kecap asin. Banyak restoran yang menggunakan tulang ayam dan berbagai bahan lainnya. Selain itu daging babi, daging sapi, dan bahkan daging ikan juga bisa digunakan untuk membuat kaldu ramen. Dari kombinasi bahan-bahan itu, rasa kaldu ramen bisa berubah-ubah, lho. Bahan-bahan lain yang digunakan di kuah shoyu biasanya adalah daun bawang, rebung, nori, telur, dan daging babi char siu. Variasi shoyu sangat populer di Jepang. kalau kamu memesan ramen sebagian besar adalah ramen shoyu.
Shio
Shio adalah jenis ramen yang menggunakan bahan dasar saus dari garam. Banyak yang bilang asal usul ramen Shio adalah Hakodate, Hokkaido di sebuah restoran bernama Yowaken. Kuah ramen shio dibuat dari campuran beberapa bahan yang menghasilkan kaldu. Kaldu itu kemudian dikombinasikan dengan saus asin. Topping yang digunakan biasanya adalah daun bawang, rebung, sayuran, dan fishcakes. Ramen ini cocok sekali dengan topping seafood lain seperti udang, kerang, atau rumput laut. Biasanya para wanita suka ramen shio karena rasanya yang ringan tapi sangat umami.
Tonkotsu
Penggunaan tonkotsu atau tulang babi sebagai bahan kaldu pertama kali ditemukan oleh sebuah toko ramen bernama Nankinsenryo di Kurume, Fukuoka. Kemudian kuah kaldu tonkotsu menjadi berwarna putih seperti sekarang karena seorang koki di kedai bernama Sankyu, juga berada di Kurume, tidak sengaja memasak sup nya terlalu panas. Ramen tonkotsu menyebar dan jadi populer di Pulau Kyushu. Rasa dan topping ramen ini berbeda-beda di setiap toko tapi ciri khas utamanya adalah kuah yang berwarna putih dan mie yang tipis. Warna putih ini muncul ketika tulang babi yang kaya akan kolagen dipanaskan di air mendidih., kolagen itu pun larut ke dalam air. Topping yang biasa digunakan adalah rebung, charsiu, daun bawang, telur, acar jahe, dan jamur kuping.
Miso
Banyak yang bilang ramen miso berasal dari Sapporo, Hokkaido di sebuah toko bernama Aji no Sanpei. Pemilik Aji no Sanpei pada saat itu ingin membuat sebuah makanan dengan bahan miso karena miso baik untuk kesehata. Kuah kaldu ramen ini dibuat dari campuran tulang babi, daging yang ditumis dan sayur-sayuran. Kemudian ditambah dengan pasta miso sebelum dipanaskan. Topping ramen ini biasanya adalah rebung, char siu, daun bawang, telur dan terkadang jagung dan mentega.
Tori –Baitan
Tidak ada yang tahu asal-usul ramen jenis ini tapi banyak yang mengira ramen tori-baitan muncul di Fukuoka. Kaldu ramen ini dibuat dengan cara merebus tulang ikan dalam waktu yang lama sampai air berwarna putih. Topping yang digunakan adalah char siu, ayam, daun bawang, telur, dan berbagai sayuran. Berbeda dengan ramen tonkotsu yang beraroma kuat, ramen tori-baitan menggunakan kuah yang ringan dan penuh dengan citarasa daging ayam yang lezat. Ramen tori-baitan sangat populer di semua kalangan usia.
Tsukemen
Kalau di Indonesia ada soto yang dihidangkan terpisah dari nasinya. Nah, kalau di Jepang ada ramen yang dihidangkan terpisah antara mie dan kuahnya. Namanya adalah tsukemen. Ramen tipe ini disebut-sebut sebagai cara untuk memanfaatkan mie sisa di dapur oleh para staff di Taishoken di Tokyo. Mie tsukemen lebih tebal dan kuah ramennya juga lebih terasa pekat dari ramen lain. Kamu bisa minta kuah panas (atsumori) atau kuah dingin (hiyamori). Topping ramen ini adalah char siu, rebung, nori, dan telur rebus. Jika mie mu sudah habis, kamu bisa menambahkan dashi ke kuah dan meminum kuah ramen langsung dari mangkoknya.
Aburasoba
Aburasoba adalah ramen tanpa kuah. Porsinya yang banyak tapi murah ini membuat aburasoba sangat populer di kalangan pelajar. Mangkok akan diisi penuh dengan mie dan topping, kemudian dicampur dengan kecap asin sebelum dimakan. Kadang-kadang aburasoba juga disebut mazesoba (mix soba) karena bahan-bahannya yang dicampur. Saus yang digunakan biasanya berbahan dasar kecap tapi kamu bisa menambahkan bumbu lain untuk menambah rasa seperti cabai atau cuka.
Ramen Era Baru
Jaman semakin berkembang, semakin banyak pula ramen-ramen baru yang diciptakan setiap harinya.
Ie-Kei
Ramen ini diberi nama sesuai dengan restoran tempat dia diciptakan yaitu Yoshimuraya di Yokohama. Kosakata –Ya ditulis dengan kanji? yang berarti rumah (ie). Karena itu namanya menjadi ie-kei. Kuah kaldu ramen ini menggunakan kombinasi kuah shoyu dan tonkotsu dengan mie yang tebal dan lurus. Topping ramen ini adalah char siu, bayam, nori, dll. Kamu juga bisa mengatur kepekatan rasa dan jumlah minyak sesuai keinginanmu.
Jiro-kei
Ramen ini meniru gaya Ramen Jiro, sebuah restoran ramen di Minato, Tokyo. Ramen ini berisi kuah tonkotsu-shoyu yang kental serta mie yang tebal dan kenyal. Diatasnya diberi topping kecambah yang melimpah. Kamu juga bisa minta tambah topping lain seperti bawang putih, sayuran ekstra, atau saus untuk menambah cita raasa. Para penggemar ramen jenis ini menyebut diri mereka sebagai Jiro-lian.
Awa-kei
Muncul pertama kali di Kyoto, ramen dengan awa-kei (kuah berbusa) menjadi trend di daerah Kansai. Cara membuatnya dengan cara mengaduk kuah chicken-baitan atau tonkotsu hingga berbusa. Seperti halnya cappuccino, dengan cara ini busa yang ada di kuah menghasilkan sensasi yang creamy di mulut.
Itulah serba-serbi dan tata cara makan ramen ala Jepang yang harus kamu ketahui. Ramen memang menjadi makanan favorit banyak orang. Mulai dari toko kecil hingga restoran mahal, setidaknya kamu harus mencicipi ramen asli Jepang meski hanya sekali.
Baca juga Artikel lain yang berhubungan dengan Ramen
- Lapar di Hakata? Inilah 8 Tempat Ramen yang Direkomendasikan
- Ramen Romantik di Kyoto – Edisi Halal
- Naritaya Ramen Halal di Asakusa Tokyo Jepang
- Ada Berapa Macam Ramen Jepang ?