Tourjepang.co.id – Menentukan pameran teamLab favorit bisa menjadi tugas yang menantang mengingat banyaknya instalasi menakjubkan yang telah mereka ciptakan di seluruh Jepang. Namun, jika kami harus mengurutkan semua proyek yang telah dilakukan oleh kolektif seni digital ini, pameran mereka di Kyushu akan meraih peringkat teratas.
Bertempat di Mifuneyama Rakuen yang membentang seluas 500.000 meter persegi di Kyushu, instalasi seni digital berjudul A Forest Where Gods Live karya teamLab menunjukkan bagaimana alam bisa diubah menjadi bentuk seni yang memukau. Pameran tahunan yang sangat dinantikan ini akan kembali diadakan musim panas ini, dari tanggal 12 Juli hingga 4 November 2024.
Selama siang hari, pengunjung dapat mengagumi landmark bersejarah seperti gua 500 batu arhat yang dipahat oleh biksu Gyoki sekitar 1.300 tahun yang lalu. Namun, saat matahari terbenam, suasana di taman ini berubah drastis. Dengan gelapnya malam, seni digital teamLab mengubah pepohonan dan formasi batuan di lokasi tersebut menjadi instalasi yang mistis dan transendental, menciptakan pengalaman yang benar-benar unik dan magis.
9 Hutan Seni Digital Paling Menakjubkan Pada Musim Panas di Kyushu by teamLab
Table of Contents
1. Ever Blossoming Life Rock
Hasilnya sangat mengesankan, dengan batu-batu besar yang biasa pun berubah menjadi kanvas yang memukau berkat seni digital. Salah satu contoh yang menonjol adalah instalasi Ever Blossoming Life Rock. Dalam karya ini, sebuah batu besar dipenuhi dengan bunga-bunga cerah yang tampak tumbuh, mekar, dan layu dalam sebuah siklus yang dinamis.
Setiap fase dari siklus hidup bunga—mulai dari kuncup yang rapuh hingga mekarnya warna-warni yang memikat, kemudian berakhir pada proses pelayuan dan memudar—menawarkan pengalaman visual yang terus berubah dan menakjubkan. Pameran ini menciptakan sebuah pengalaman yang tidak hanya memukau secara visual tetapi juga memikat secara emosional, karena setiap kunjungan memberikan sesuatu yang baru dan tak terlupakan.
2. Universe of Water Particles on a Sacred Rock
Dalam instalasi seni ini, sebuah batu setinggi tiga meter berfungsi sebagai fondasi untuk air terjun digital yang menakjubkan. Karya ini dirancang dengan presisi tinggi, di mana partikel-partikel air digital dikalibrasi secara cermat untuk menciptakan efek basah yang tampak sangat realistis pada batu tersebut.
Baca juga: 7 Rekomendasi Museum Terbaik di Tokyo untuk Anak-anak dan Keluarga
Air terjun digital ini tidak hanya menambah keindahan visual tetapi juga memberikan sensasi seolah-olah air yang sebenarnya sedang mengalir dan membasahi batu besar tersebut. Setiap tetesan digital diciptakan untuk meniru gerakan dan dampak air yang nyata, memberikan pengalaman imersif yang menyatu dengan elemen batu yang menjadi latar belakangnya.emosional, karena setiap kunjungan memberikan sesuatu yang baru dan tak terlupakan.
3. Life is Continuous Light – Azalea Valley
Sebagian besar instalasi seni dalam pameran ini dirancang untuk bersifat interaktif, beradaptasi dengan kehadiran dan gerakan para pengunjung. Salah satu contoh menarik adalah karya berjudul ‘Life is Continuous Light – Azalea Valley’.
Dalam instalasi ini, semak-semak azalea yang ada akan mulai bersinar dan berubah warna dengan sendirinya ketika kamu mendekati mereka. Setiap langkah atau gerakan yang kamu lakukan akan memicu perubahan dinamis pada warna dan cahaya semak-semak tersebut, menciptakan pengalaman yang unik dan pribadi di mana interaksi kamu secara langsung mempengaruhi tampilan dan suasana lingkungan sekitar.
4. Resonating Forest – Cherry Blossoms and Maple
Area hutan ini juga menunjukkan respons yang serupa, di mana pepohonan seperti sakura dan maple bertransformasi menjadi lebih bercahaya dalam berbagai warna ketika pengunjung melewati jalur utama. Selama kamu berjalan di sepanjang jalan utama, pohon-pohon ini tidak hanya menyala dengan nuansa warna yang berubah, tetapi juga memberikan efek visual yang menakjubkan, menciptakan pengalaman yang memukau di mana kehadiran setiap individu memengaruhi tampilan serta suasana hutan. Transformasi ini memberikan kesan bahwa hutan itu hidup dan berinteraksi secara dinamis dengan setiap gerakan yang dilakukan oleh para pengunjung.
5. Drawing on the Water Surface Created by the Dance of Koi and Boats – Mifuneyama Rakuen Pond
Instalasi besar lainnya di taman ini terletak di permukaan Kolam Mifuneyama Rakuen, di mana ikan koi berwarna-warni berenang dengan gesit di dalam air dan berinteraksi dengan perahu kecil yang mengapung di permukaan kolam.
Baca juga: 7 Rekomendasi Super Sento Terbaik di Tokyo: Mampir Ngopi Setelah Sauna
Mirip dengan bunga-bunga dalam karya ‘Ever Blossoming Life Rock’, ikan koi ini tidak mengikuti pola gerakan tetap, sehingga setiap kali kamu memandangnya, kamu akan selalu disuguhi tampilan baru yang unik, tanpa pola yang terprogram sebelumnya.
6. Megaliths in the Bath House Ruins
Tidak semua instalasi di pameran ini berada di luar ruangan; beberapa di antaranya terletak di dalam ruangan. Salah satunya berada di dalam dinding sebuah pemandian umum yang, meskipun baru dibangun, telah lama ditinggalkan.
7. Graffiti Nature – Living in the Ruins of a Bathhouse, Red List
Pemandian air panas yang telah lama ditinggalkan ini juga menjadi rumah bagi instalasi kedua yang menakjubkan. Dalam instalasi ini, satwa liar lokal, termasuk beberapa spesies yang terancam punah, dihadirkan dalam bentuk proyeksi warna-warni yang memukau, melingkupi lantai dan dinding area pemandian.
Proyeksi ini tidak hanya menghidupkan kembali ruang yang sebelumnya terbengkalai, tetapi juga menawarkan pengalaman visual yang mendalam dan mengesankan, memberikan penghormatan kepada keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita.
8. En Tea House
Tahun ini, pameran ini menawarkan tambahan yang sangat menarik: sebuah rumah teh eksperiensial yang dirancang oleh teamLab, di mana Anda dapat menyaksikan keindahan bunga-bunga mekar yang ditampilkan dalam secangkir teh Jepang yang baru diseduh. Terletak di tengah-tengah hutan yang menawan, Rumah Teh En akan dibuka setiap malam, menyediakan pengalaman teh yang unik.
Baca juga: Dapatkan pemandangan Tokyo Tower secara gratis dan menakjubkan dari gedung Azabudai Hills
Menu rumah teh ini mencakup tiga jenis teh hijau: teh hijau seduh dingin, teh hijau yuzu seduh dingin, dan teh hijau panas, dengan harga ¥700 per cangkir. Di sini, setiap cangkir teh menawarkan lebih dari sekadar rasa—ia menghadirkan keajaiban visual dan pengalaman sensorial yang selaras dengan keindahan alam di sekelilingnya.
9. Mifuneyama Rakuen Hotel
Meskipun hotel ini tidak termasuk dalam pameran, Mifuneyama Rakuen Hotel yang mewah menawarkan tempat yang sangat ideal untuk bersantai setelah seharian mengeksplorasi taman. Meskipun fasilitas onsen yang lama tidak berfungsi dan mungkin hanya berfungsi sebagai latar belakang bagi seni digital teamLab, hotel ini tetap menyediakan pengalaman spa yang luar biasa.
Hotel ini tidak hanya memiliki instalasi seni digital teamLab yang permanen di lobi, tetapi juga menyajikan onsen yang mengesankan dengan sumber mata air alami dari Gunung Mifune. Pameran ‘A Forest Where Gods Live’ akan digelar di Taman Mifuneyama Rakuen, yang terletak di kota resor Taeko Onsen, prefektur Saga, mulai 12 Juli hingga 4 November 2024.
Tiket masuk untuk pameran ini berharga ¥1.200 (atau ¥1.600 pada akhir pekan dan hari libur) untuk pengunjung berusia 19 tahun ke atas, ¥800 (atau ¥1.000) untuk usia 13 hingga 18 tahun, ¥600 (atau ¥800) untuk usia enam hingga 12 tahun, dan gratis untuk anak-anak berusia lima tahun ke bawah.