Tourjepang.co.id – Menghadiri acara kuliner di Ritz-Carlton Tokyo pada akhir September lalu mengingatkan kami bahwa makanan lezat bukan sekadar soal rasa, tetapi juga cara menuangkan visi dan kreativitas ke dalam setiap hidangan. Baik dari sisi koki, bartender, petani, atau produsen, masing-masing terlibat dalam sebuah karya seni nyata yang terwujud di atas meja. Malam itu, Luxury Group Dining Series di Ritz-Carlton Tokyo menyuguhkan pengalaman bersantap yang memukau dan kaya makna.
Hotel megah ini menjadi tuan rumah peluncuran acara bersantap eksklusif multi-kota, yang menyatukan 55 talenta kuliner untuk memamerkan keahlian mereka dalam 23 restoran dan bar di enam kota di kawasan Asia. Selama dua bulan, rangkaian acara ini menjadi panggung untuk menghidupkan konsep unik dari setiap koki dan bartender, menghadirkan cita rasa yang tak hanya memanjakan lidah tetapi juga menyampaikan cerita di balik tiap kreasi.
Selama di Tokyo, kami tidak hanya mencicipi hidangan dari bahan berkualitas tetapi juga mendengar cerita langsung dari para petani yang berdedikasi untuk menghasilkan bahan terbaik dari berbagai penjuru Jepang. Pengalaman ini memberi kami wawasan tentang ketulusan koki dalam mengolah hasil bumi petani, serta semangat yang tercermin dalam setiap sajian minuman dan makanan yang mengangkat budaya Jepang. Tak hanya cita rasa yang harmonis, acara ini juga menyoroti aspek-aspek penting dari budaya Jepang dalam setiap detail sajian. Berikut adalah lima momen utama yang menjadi sorotan dalam rangkaian acara Luxury Group Dining Series Marriott International di Tokyo.
Ritz-Carlton Kenalkan Kerajinan dan Tradisi Jepang
Table of Contents
Menghormati Tradisi di Héritage oleh Kei Kobayashi
Chef Kei Kobayashi, yang merupakan koki Asia pertama yang meraih tiga bintang Michelin di Prancis, menampilkan visinya melalui restoran Héritage di Ritz-Carlton Tokyo. Dengan sentuhan tradisi kuliner Prancis yang dipadukan dengan bahan lokal Jepang, Kobayashi membawa warisan kuliner ini dengan keahlian tangan dinginnya yang sempurna. Menu di sini pun dirancang untuk menghormati perpaduan budaya dengan bahan lokal Jepang yang unik dan pilihan anggur yang eksklusif.
Baca juga: Rekomendasi 10 Hotel Kelas Menengah Terbaik dan Terjangkau di Tokyo
Di sisi lain, Chateau Haut-Brion, salah satu pembuat anggur tertua di Prancis dengan sejarah sejak 1533, menghadirkan anggur dengan karakter klasik Bordeaux. Kolaborasi antara masakan Prancis klasik ala Kobayashi dan anggur berkualitas tinggi dari Haut-Brion menciptakan momen tak terlupakan. Ini menjadi pengingat bagaimana perpaduan tradisi dan inovasi dalam kuliner mampu mengangkat suatu sajian menjadi pengalaman yang memikat.
Perpaduan Rasa di Homard Bleu dan Haut-Brion
Di Ritz-Carlton Tokyo, pengalaman bersantap kami dimulai dengan sajian Homard Bleu, sebuah hidangan lobster istimewa yang disajikan bersama saus kari yang kaya dengan lapisan rasa kelapa. Sentuhan bumbu yang memikat dari saus ini menambahkan kedalaman pada rasa manis alami lobster, menciptakan harmoni yang tidak hanya menggoda selera tetapi juga membangkitkan kenangan cita rasa Asia Tenggara. Hidangan ini tidak hanya ditata dengan artistik namun juga menawarkan keseimbangan rasa yang sempurna, di mana setiap elemen dalam piring berperan penting, menambah dimensi yang kaya dan menarik pada pengalaman bersantap ini.
Sebagai pendamping, Haut-Brion Rouge 2017 dipilih sebagai pasangan anggur yang ideal untuk Homard Bleu. Anggur ini terkenal dengan karakter kayunya yang halus dan hangat, yang perlahan-lahan mengungkapkan rasa buah-buahan gelap serta sentuhan rempah. Saat diminum bersama sajian lobster, anggur ini memperkuat rasa yang kaya dari hidangan tersebut, menghasilkan perpaduan yang begitu seimbang antara kelembutan lobster dan kekuatan cita rasa anggur. Setiap tegukan anggur memberikan lapisan kompleksitas yang menggoda, membuat sajian lobster terasa semakin nikmat dan elegan.
Di samping itu, kami juga menikmati Pessac-Leognan Blanc yang aromatik untuk mendampingi hidangan artichoke dan kaviar. Rasa lembut dan aroma buah persik dari anggur ini menyatu sempurna dengan artichoke yang lembut dan kaviar yang segar. Cita rasa ringan dan bersih dari Pessac-Leognan Blanc melengkapi kehalusan hidangan, menghadirkan keseimbangan rasa yang istimewa dan elegan. Secara keseluruhan, kolaborasi yang terjalin antara setiap elemen menu ini memberikan pengalaman bersantap yang memperkaya selera dan memberikan kesan mendalam akan keindahan perpaduan kuliner yang harmonis.
Baca juga: Menginap di 5 Hotel Mewah di Osaka ini Buat Kamu Enggan Pulang
Eksperimen Modern dengan Sentuhan Tradisional di Lobby Lounge dan Bistronomy Towers
Salah satu bagian menarik dari rangkaian acara ini adalah sajian teh sore di Lobby Lounge dan makan siang di Bistronomy Towers. Di tengah suasana yang menyajikan pemandangan cakrawala Tokyo, dua tempat ini mengangkat bahan khas Jepang dalam format yang lebih modern. Teh sore di Lobby Lounge, misalnya, menampilkan madu dari Sugi Bee Garden yang telah beroperasi selama puluhan tahun dan terkenal dengan keberlanjutan. Madu berkualitas ini dipadukan dalam setiap sajian teh, menonjolkan keindahan rasa yang autentik.
Sementara itu, brunch empat tangan di Bistronomy Towers menyuguhkan kolaborasi antara koki Ritz-Carlton Tokyo Takuji Nakano dan koki berbintang Michelin dari Portugal, Vladimir Veiga. Hasilnya adalah perpaduan cita rasa Portugis yang unik dengan teknik bistro Prancis yang menghasilkan hidangan seperti kerapu rebus yang disempurnakan dengan rasa yuzu dan lengkuas, menciptakan harmonisasi rasa yang khas dan berkarakter.
Sencha yang Penuh Kejutan di Bistronomy Towers
Perhatian khusus juga diberikan pada minuman pendamping makanan yang tak kalah menarik: teh sencha yang disiapkan oleh ahli teh Noriyasu Ueshima. Di acara ini, Ueshima menunjukkan bagaimana teh sencha, yang merupakan hasil pertanian generasi kelima di Kyoto, dipadukan secara eksklusif untuk Ritz-Carlton Tokyo.
Dengan proses penyeduhan khusus, ia menampilkan cara meracik sencha dengan suhu rendah sehingga menghasilkan cita rasa umami yang unik. Bagi kami, pengalaman ini mengungkapkan bagaimana teh tradisional Jepang dapat diolah menjadi minuman yang modern dan dinamis.
Keindahan Bonsai dan Sajian Kaiseki di Hinokizaka
Makan malam dengan sajian kaiseki dan sake di Hinokizaka menciptakan pengalaman bersantap yang imersif. Restoran khas Jepang ini dihiasi bonsai berusia ratusan tahun dari Desa Bonsai Omiya, yang memperindah pengalaman makan malam dengan sentuhan estetika tradisional Jepang. Setiap hidangan kaiseki yang disajikan mengangkat bahan musiman terbaik Jepang, menciptakan perayaan cita rasa yang sederhana namun penuh makna.
Hadir pula Kanta Hirota, ahli bonsai, yang menjelaskan bagaimana filosofi bonsai mirip dengan prinsip kuliner Jepang: menjaga kesederhanaan untuk menonjolkan keaslian. Ini terlihat dalam hidangan kaiseki yang dipadukan dengan sake berkualitas, menghadirkan harmoni antara tradisi dan modernitas yang menonjolkan kemurnian bahan.
Eksplorasi Koktail Jepang di Bar Ritz-Carlton
Di Bar Ritz-Carlton Tokyo, koktail yang disajikan mencerminkan perjalanan bersejarah rute Nakasendo, sebuah jalur perdagangan kuno yang menghubungkan Tokyo dan Kyoto. Dua bartender Ritz-Carlton, Kentaro Wada dan Yosuke Asano, menciptakan koktail yang menggabungkan elemen sejarah Jepang dalam minuman mereka. Minuman ini bukan sekadar koktail, tetapi sebuah cerita dalam gelas.
Baca juga: 9 Rekomendasi Hotel Terbaik dengan Kolam Renang Indoor di Tokyo
Salah satu koktail, Haikara, mencerminkan keberagaman budaya Tokyo di era Edo dengan mencampurkan gin Jepang, cognac, dan kaldu ayam. Di sisi lain, Tanuki & Kitsunemembawa kami ke medan Sekigahara dengan perpaduan rum dan kesemek yang kaya rasa. Melalui koktail ini, kami disuguhkan pengalaman rasa yang tidak hanya menyegarkan tetapi juga menghidupkan sejarah Jepang dengan cara yang unik dan mengesankan. Rangkaian acara ini merupakan bukti bagaimana kuliner mampu membawa kita dalam perjalanan yang melintasi batas-batas budaya, menjadikan setiap gigitan dan tegukan sebagai pengalaman yang berarti.