Tourjepang.co.id – Jika Anda berencana untuk berkunjung ke Jepang saat musim semi, ada baiknya Anda mulai merencanakan dari jauh-jauh hari. Musim ini memang jadi favorit banyak orang karena keindahan bunga sakura yang memukau, tapi itu juga berarti Jepang akan sangat ramai dan harga-harga bisa melambung tinggi. Jadi, pastikan Anda memesan akomodasi dan tiket kereta sejak awal agar tidak kehabisan.
Satu hal penting yang sering terlupakan adalah Japan Rail Pass (JR Pass), yaitu tiket terusan kereta khusus untuk wisatawan asing yang sangat menguntungkan. Ingat, Anda harus membelinya sebelum tiba di Jepang, karena biasanya tidak bisa dibeli setelah Anda mendarat.
Selain itu, bunga sakura hanya mekar sekitar satu minggu saja. Agar Anda tidak melewatkan momen terbaiknya, jangan lupa memantau prakiraan mekar sakura dari Badan Meteorologi Jepang. Dengan sedikit persiapan ekstra, perjalanan musim semi Anda ke Jepang bisa menjadi pengalaman yang benar-benar istimewa!
Nah! Agar Anda tidak bingung mau berkunjung kemana saja, di artikel ini kami akan membagikan itinerary 7 hari yang dapat Anda gunakan sebagai panutan wisata Anda saat berlibur ke Jepang pada musim semi. Tertarik dengan topiknya? Simak penjelasannya di bawah ini!
Rekomendasi Itinerary: 7 Hari Berlibur di Jepang pada Musim Semi
Table of Contents
1. Hari ke-1: Kedatangan di Tokyo
Setibanya Anda di Tokyo, langkah pertama yang sebaiknya dilakukan adalah menukar voucher JR Pass Anda menjadi tiket kereta. Ini akan sangat membantu Anda untuk menjelajahi kota dengan lebih mudah dan hemat. Supaya perjalanan dari bandara ke hotel terasa lebih ringan, bawalah barang seperlunya saja. Anda juga bisa memanfaatkan layanan pengiriman bagasi bandara yang sangat praktis, terutama jika Anda ingin langsung mulai jalan-jalan tanpa repot membawa koper.
Destinasi pertama Anda di Tokyo adalah Asakusa, sebuah kawasan bersejarah yang menjadi rumah bagi Kuil Sensoji, salah satu kuil tertua dan paling ikonik di Jepang. Setelah menikmati suasana spiritual dan budaya di sana, sempatkan waktu untuk berjalan santai menyusuri Sungai Sumida. Di musim semi, area ini sangat cantik dengan deretan pohon sakura di sepanjang tepi sungai. Anda bisa membeli makan siang di restoran lokal atau membawa bento box untuk menikmati pengalaman Hanami yang khas di Taman Sumida.
Menjelang malam, waktunya Anda check-in di hotel untuk beristirahat sejenak. Tapi petualangan belum selesai! Setelah itu, pergilah ke Shibuya untuk melihat langsung scramble crossing yang legendaris. Nikmati suasana malam Tokyo yang semarak, cicipi kuliner khas di restoran setempat, atau sekadar menyerap energi kota yang tidak pernah tidur.
Baca juga: Apa Itu Hanami? Pengertian, Waktu, dan Tempat Terbaik untuk Menikmatinya
2. Hari ke-2: Menjelajahi Indahnya Kota Tokyo
Hari kedua di Tokyo dimulai lebih awal dengan menuju Stasiun Harajuku. Dari sana, Anda bisa menikmati suasana pagi yang tenang sambil berjalan kaki ke Meiji Jingu, sebuah kuil megah yang dikelilingi hutan rindang di tengah hiruk-pikuk kota. Tempat ini cocok untuk memulai hari dengan energi positif dan suasana yang damai.
Setelah itu, Anda bisa melanjutkan ke Taman Yoyogi yang letaknya tak jauh dari kuil. Di musim semi, taman ini dipenuhi oleh bunga sakura yang bermekaran dan ramai dengan pesta Hanami. Untuk menambah suasana, jangan lupa membawa bento dan mungkin sebotol sake, menjadikan pengalaman hanami Anda jauh lebih autentik.
Siang harinya, Anda bisa memilih untuk menjelajahi Harajuku, sebiuah surga bagi pecinta mode unik dan tren fashion terbaru. Atau mungkin dapat beralih ke Akihabara jika Anda tertarik dengan teknologi, anime, dan budaya pop Jepang. Keduanya menawarkan pengalaman yang sangat berbeda, jadi Anda dapat memilih sesuai dengan minat dan kesenangan Anda.
Saat malam tiba, pergi ke Shinjuku, tepatnya ke area Kabukicho dan Golden Gai. Di sinilah kehidupan malam Tokyo benar-benar terasa, kehidupan malam yang penuh warna, ramai, dan penuh pilihan tempat makan serta bar-bar kecil dengan karakter unik. Ini adalah cara seru untuk menutup hari kedua Anda di kota yang tidak pernah kehabisan kejutan.
3. Hari ke-3: Perjalanan ke Kyoto
Di hari ketiga, saatnya Anda berpindah dari hiruk-pikuk Tokyo menuju ketenangan dan keindahan budaya di Kyoto. Perjalanan dengan kereta peluru atau shinkansen bisa langsung membawa Anda ke Kyoto dengan cepat dan nyaman. Namun, jika Anda ingin menambahkan sedikit petualangan dan pemandangan spektakuler di tengah perjalanan, Kawaguchiko adalah pilihan detour yang sangat layak dipertimbangkan.
Terletak di kaki Gunung Fuji, Kawaguchiko menyuguhkan pemandangan musim semi yang luar biasa indah. Salah satu spot paling ikonik di area ini adalah Pagoda Chureito, tempat favorit para fotografer karena latar belakangnya yang sempurna: pagoda merah, pohon sakura, dan Gunung Fuji berdiri megah di kejauhan. Anda bisa mengunjungi kawasan ini sebagai perjalanan sehari, tapi jika waktu memungkinkan, bermalam di Kawaguchiko akan memberi Anda kesempatan untuk benar-benar bersantai, terutama jika Anda sempat menikmati pemandian air panas khas Jepang yang tersedia di banyak penginapan lokal.
Namun, jika Anda memilih untuk langsung ke Kyoto tanpa singgah, tak perlu khawatir, karena waktu ekstra di kota ini akan sangat bermanfaat. Kyoto memiliki banyak sekali tempat bersejarah dan taman-taman cantik yang juga sangat memesona di musim semi. Apa pun pilihan Anda, hari ketiga ini akan menjadi momen transisi yang indah dari nuansa modern Tokyo ke keanggunan tradisional Kyoto.
4. Hari ke-4 & 5: Menjelajahi Kota Kyoto yang Dipenuhi Budaya
Kyoto sering dijuluki sebagai jiwa dari Jepang, yang merupakan sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan keindahan arsitektur tradisional yang tetap lestari, bahkan setelah melewati masa Perang Dunia II. Selama dua hari di kota ini, Anda akan merasakan sisi Jepang yang lebih tenang, penuh filosofi, dan sarat makna.
Petualangan di hari keempat bisa dimulai dari Kiyomizudera, sebuah kuil megah yang menawarkan pemandangan kota dari ketinggian. Setelah itu, Anda bisa berjalan kaki menyusuri kawasan Higashiyama yang dipenuhi jalan-jalan batu, toko kerajinan, dan suasana tempo dulu yang sangat memikat. Jangan lewatkan juga Yasaka Shrine yang tak jauh dari sana, sebelum melanjutkan ke Gion, sebuah distrik geisha yang ikonik. Di sini, Anda mungkin beruntung melihat seorang maiko melintas di jalanan senja, menciptakan momen yang seolah membekukan waktu.
Baca juga: 15 Rekomendasi Festival Sakura Terbaik di Tokyo pada Tahun 2025
Hari kelima dimulai lebih pagi, karena Fushimi Inari Taisha sebaiknya dikunjungi sebelum keramaian datang. Kuil ini terkenal dengan ribuan gerbang torii merah yang membentuk jalur magis di tengah hutan, tempat sempurna untuk merenung atau sekadar menikmati suasana yang unik. Setelah puas menjelajahi lorong-lorong torii, lanjutkan perjalanan ke Arashiyama.
Di sini, Anda akan menemukan hutan bambu yang menjulang tinggi, menciptakan suasana tenang dan sejuk yang sangat khas. Jika ada waktu, Anda juga bisa mencoba naik perahu menyusuri Sungai Hozugawa atau mengunjungi taman monyet yang ada di atas bukit untuk melihat Kyoto dari sudut pandang yang berbeda. Dua hari di Kyoto mungkin terasa singkat, tapi setiap langkah Anda di kota ini akan meninggalkan kesan yang mendalam dan penuh keindahan.
5. Hari ke-6: Beberapa Aktivitas di Osaka
Di hari keenam, Anda memiliki dua pilihan menarik: menjelajahi sisi modern dan semarak Osaka, atau mengambil jalur yang lebih tenang dan alami menuju Yoshino, salah satu tempat terbaik untuk menikmati bunga sakura di Jepang.
Jika Anda memilih tinggal di Osaka, mulailah hari Anda di Osaka Castle Park. Kastil megah ini dikelilingi taman luas yang dipenuhi pohon sakura, tempat yang sempurna untuk berjalan santai dan mengambil foto musim semi yang menawan. Setelah itu, arahkan langkah Anda ke Shinsekai, kawasan retro yang penuh warna dan nuansa nostalgia. Di sini Anda bisa mencicipi salah satu kuliner khas Osaka, yaitu kushikatsu—gorengan tusuk yang renyah dan menggoda. Jangan lupa juga mencoba takoyaki, bola-bola gurita panas yang jadi ikon street food kota ini. Saat malam tiba, semarak Osaka benar-benar terasa di kawasan Dotonbori. Lampu neon yang menyala, papan iklan raksasa seperti Glico Man, dan deretan restoran serta bar menjadikan tempat ini surga bagi pecinta kuliner dan hiburan malam.
Namun, jika Anda ingin suasana yang lebih damai dan penuh pesona alam, Yoshino bisa menjadi pilihan sempurna. Perjalanan ke sana dapat ditempuh dengan kereta mewah yang nyaman, dan sesampainya di sana, Anda akan disambut oleh pemandangan bukit-bukit yang dipenuhi ribuan pohon sakura. Menariknya, bunga di Yoshino mekar secara bertahap dari bawah ke atas gunung, menciptakan pemandangan sakura yang berlapis dan memperpanjang waktu menikmati keindahannya. Baik Anda memilih hiruk-pikuk Osaka atau ketenangan Yoshino, hari keenam ini tetap akan menghadirkan pengalaman yang tak terlupakan dalam perjalanan musim semi Anda di Jepang.
6. Hari ke-7: Saatnya Berpamitan dengan Jepang
Hari ketujuh menandai akhir dari perjalanan Anda di Jepang, dan ini adalah waktu yang pas untuk menutup petualangan dengan kesan manis. Anda bisa memilih untuk langsung berangkat dari Osaka, atau kembali ke Tokyo untuk menikmati aktivitas terakhir sebelum pulang. Jika memilih kembali ke ibu kota, manfaatkan waktu untuk mengunjungi tempat-tempat yang belum sempat dieksplorasi di hari pertama, atau lakukan perjalanan singkat ke Yokohama yang terkenal dengan pelabuhan cantik dan area Minato Mirai yang modern. Taman Kekaisaran (Imperial Gardens) di pusat Tokyo juga bisa menjadi pilihan yang tenang untuk merenung sebelum kembali ke rutinitas sehari-hari.
Apa pun agenda Anda di hari terakhir, pastikan untuk mengatur waktu dengan bijak. Jangan sampai terlalu asyik berbelanja atau berjalan-jalan hingga lupa waktu keberangkatan pesawat, terutama jika Anda harus kembali ke Tokyo dari Osaka. Untuk Anda yang memiliki penerbangan pagi dari Bandara Narita, menginap di capsule hotel bisa jadi pilihan yang cerdas dan unik. Selain dekat dengan terminal, pengalaman tidur di ruang minimalis khas Jepang ini bisa menjadi penutup yang menarik dari seluruh perjalanan. Perjalanan musim semi Anda di Jepang mungkin telah berakhir, tapi kenangan indah dari sakura, budaya, dan keramahan negeri ini akan tetap melekat lama setelah Anda kembali ke rumah.
7. Perhitungan Budget yang Perlu Anda Bawa
Untuk perjalanan selama seminggu di Jepang (tidak termasuk tiket pesawat), Anda bisa memperkirakan total anggaran sekitar Rp15.000.000 hingga Rp20.000.000. JR Pass 7 hari seharga sekitar 29.650 yen (kurang lebih Rp3.100.000) sudah mencakup sebagian besar transportasi antarkota, meski tetap perlu menyiapkan dana tambahan untuk transportasi lokal. Biaya akomodasi selama tujuh malam berkisar antara 42.000 yen hingga 84.000 yen (±Rp4.400.000–Rp8.800.000), tergantung jenis penginapan dan lokasi.
Untuk pengeluaran harian seperti makan, tiket masuk, dan aktivitas, disarankan menyiapkan sekitar 10.000–15.000 yen per hari (±Rp1.050.000–Rp1.575.000). Jumlah ini cukup fleksibel tergantung gaya perjalanan Anda. Dengan sedikit perencanaan, anggaran ini bisa disesuaikan agar tetap nyaman tanpa mengurangi pengalaman liburan Anda.
Baca juga: Mengenal Golden Week di Jepang dan Panduan Wisatanya di 2025
Sekian rekomendasi itinerary 7 Hari saat musim semi di Jepang yang dapat Anda jadikan pedoman untuk liburan Anda. Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk ke Jepang pada musim semi ini? Silahkan tinggalkan komentar!
Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!
Ikuti juga kami di Instagram untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke Jepang dengan harga terbaik di @tourjepang