Tourjepang.co.id – Julukan Osaka sebagai tenka no daidokoro atau “dapur nasional” muncul ratusan tahun lalu, waktu kota ini jadi pusat perdagangan beras terbesar di Jepang. Dan sekarang, julukan itu makin terasa cocok karena makanan di Osaka benar-benar terkenal lezatnya. Bahan-bahan yang digunakan juga segar banget, mulai dari seafood yang datang langsung dari Teluk Osaka dan Laut Pedalaman Seto, sampai sayur-sayuran dari area pertanian di sekitarnya.
Dengan kuliner seenak itu, nggak heran kalau ada istilah lain yang juga melekat banget sama Osaka, yaitu kuidore. Artinya kurang lebih “bangkrut gara-gara jajan terus”. Kalau kamu udah nyobain makanan di sana, pasti ngerti banget kenapa istilah ini bisa ada.
10 Makanan Lezat di Osaka
Table of Contents
1. Okonomiyaki
Okonomiyaki, yang secara harfiah artinya “dimasak sesuka hati,” awalnya diperkirakan berasal dari kue krep manis yang disajikan di acara keagamaan Buddha. Tapi seiring waktu, makanan ini berubah jadi hidangan gurih yang bentuknya mirip pancake tapi isiannya lebih rame, kayak versi Jepang dari frittata. Okonomiyaki mulai populer pas zaman perang dulu, saat beras lagi langka dan susah didapat.
Isi utamanya adalah kol yang dipotong halus, dicampur adonan dari tepung dan kaldu dashi, terus digoreng bareng isian yang bikin nagih kayak cumi dan irisan daging asap. Ada juga bahan rahasia yang sering nggak disadari orang, yaitu ubi lengket parut (nagaimo), yang bikin tekstur adonannya jadi lebih empuk dan ringan dari yang kelihatannya.
Biar makin mantap, okonomiyaki biasanya dikasih topping daun bawang, mayo Kewpie, dan saus ala barbekyu Jepang yang punya rasa gurih manis. Paling cocok dimakan bareng bir dingin, dijamin bikin makan malemmu sangat nikmat.
2. Takoyaki
Sekarang sih kamu bisa nemuin takoyaki hampir di seluruh Jepang, tapi jajanan ini aslinya lahir dari Osaka sekitar tahun 1930-an. Bentuknya bulat, ukurannya sekitar 3–5 cm, adonannya terbuat dari campuran tepung dan biasanya diisi potongan gurita sama jahe merah yang sudah diasinkan.
Salah satu hal paling seru dari beli takoyaki itu justru lihat proses masaknya. Si penjual bakal tuang adonan ke cetakan besi khusus, terus bolanya diputar-putar cepet pakai tusuk logam biar bentuknya bulat sempurna.
Biasanya takoyaki disajikan dengan berbagai topping, mulai dari mayo, saus khas Jepang yang mirip saus Worcestershire tapi lebih kental dan manis, serutan katsuobushi (ikan cakalang kering), sampai taburan bubuk rumput laut. Paling enak dimakan pas masih panas-panasnya, walau lidah jadi korban sedikit.
Baca juga: Rekomendasi 8 Destinasi Hidden Gems di Kyoto yang Wajib Dikunjungi
3. Oshi-zushi
Sushi ala Osaka ini emang sering kalah pamor sama nigiri sushi khas Tokyo. Bahkan di Osaka sendiri, oshi-zushi bisa dibilang agak susah dicari. Tapi percayalah, makanan ini layak banget buat dicari-cari. Soalnya, jenis sushi ini udah ada sejak 400 tahun lalu dan jadi salah satu bentuk sushi tertua yang masih dinikmati sampai sekarang.
Oshi-zushi berarti “sushi tekan”, kadang juga disebut hako-zushi alias sushi kotak. Cara buatnya unik, nasi sushi yang udah dibumbui cuka ditekan bareng topping di dalam cetakan berbentuk kotak. Isianya bisa macam-macam, dari ikan yang umum kayak makarel dan sarden, sampai topping yang lebih mewah dan cantik tampilannya, kayak udang dan ikan tai (sea bream).
Kalau nigiri sushi biasanya dibuat cepat-cepat, oshi-zushi justru butuh waktu lama dalam prosesnya. Tapi justru karena itu, rasa ikan dan nasinya jadi lebih menyatu dan nikmat banget.
4. Kitsune Udon
Sama kayak ramen, udon juga punya banyak versi di berbagai daerah Jepang. Nah, kalau di Osaka, yang paling khas itu kitsune udon. Mie udon yang kenyal disajikan dengan kuah bening yang ringan tapi kaya rasa, dibuat dari kombu (rumput laut) dan dashi ikan. Di atasnya, ada potongan abura-age, yaitu tahu goreng yang dimasak dengan rasa manis dan gurih.
Uniknya, kitsune udon ini punya cerita menarik. Katanya, pertama kali dibuat sekitar tahun 1890-an oleh seorang mantan koki sushi yang buka warung udon. Dia punya stok tahu goreng yang biasanya dipakai buat inari sushi, lalu iseng dijadiin topping udon. Nggak disangka, ternyata enak banget dan langsung jadi favorit banyak orang. Sampai sekarang pun, kitsune udon masih jadi salah satu jenis udon yang paling populer di Jepang.
Baca juga: Rekomendasi 11 Destinasi One-Day Trip Terbaik dari Osaka
5. Ikayaki
Bayangin crepe versi Jepang tapi gurih, itulah ikayaki. Adonan tipis yang mirip sama okonomiyaki dimasak di atas pemanggang datar, lalu diisi dengan potongan cumi yang empuk, irisan daun bawang, dan saus manis pedas yang khas. Setelah matang, adonannya dilipat jadi setengah lingkaran dan langsung disajikan.
Makanan ini pertama kali muncul di Osaka tahun 1950-an, dari seorang penjual kaki lima yang ngefans banget sama cumi. Dari situ, ikayaki langsung jadi salah satu camilan favorit warga lokal karena murah, cepat, dan rasanya mantap. Cocok banget buat ganjel perut sambil jalan-jalan.
6. Kushikatsu
Kushikatsu bisa jadi definisi makan murah meriah yang paling pas di Osaka. Ini adalah sate yang diisi dengan sayuran, seafood, dan daging, lalu dibalur tepung roti dan digoreng sampai krispi dan berwarna keemasan. Restoran kushikatsu biasanya super casual, bahkan seringkali nggak ada kursi dan kamu makan sambil berdiri.
Hal menarik lainnya dari makan kushikatsu adalah tumpukan kol segar yang renyah dan bisa dimakan sepuasnya, dipercaya bisa bantu pencernaan. Terus ada juga saus ala barbekyu yang dipakai buat mencelupkan sate-sate itu. Tapi inget aturan utamanya: jangan celup dua kali! Kalau bingung mau mulai dari mana, coba dulu yang isi udang, akar teratai, jamur shiitake, dan perut babi.
Baca juga: Things to Do: 15 Aktivitas Seru di Kyoto Selain Mengunjungi Kuil
7. Kappo Ryori
Kalau izakaya terasa terlalu santai dan kaiseki terlalu formal, maka kappo ryori ada di tengah-tengahnya. Gaya makan ini pertama kali muncul di Osaka sekitar awal 1900-an, sebagai pilihan makan di luar yang lebih kasual tapi tetap elegan.
Ciri khas utama kappo ada pada konsep penyajiannya. Kamu duduk di counter, langsung di depan chef yang lagi masak. Biasanya mereka nyiapin seafood segar atau sayuran musiman, langsung di depan mata. Jadi bukan cuma soal rasa, tapi juga pengalaman nonton proses masaknya yang rapi dan penuh detail.
Yang bikin seru, ngobrol sama chef itu udah jadi bagian dari budaya kappo itu sendiri. Jadi jangan sungkan buat nanya ini-itu soal makanan yang lagi dimasak. Malah kadang bisa dapet insight menarik langsung dari orang yang masaknya.
8. Tessa (Fugu)
Fugu, atau ikan buntal khas Jepang, dikenal dengan nama tessa dalam dialek Osaka. Uniknya, kata itu juga jadi slang buat “senjata”—karena ikan ini punya hati yang super beracun. Kalau nggak disiapkan dengan benar, makan fugu bisa kayak main rolet Rusia. Serem, tapi justru itu yang bikin banyak orang penasaran.
Sebagian besar fugu di Jepang ditangkap dari laut antara Osaka dan Kyushu. Tapi menariknya, sekitar 70 persen fugu yang ditangkap malah dimakan di Osaka. Salah satu cara paling populer buat menikmatinya adalah sebagai sashimi—irisannya tipis dan bening, disusun melingkar cantik di atas piring besar.
Selain sashimi, fugu juga bisa digoreng ala karaage, direbus sebentar dalam kuah shabu-shabu, atau dipanggang di atas arang. Orang Osaka bahkan punya cara unik buat menikmatinya: mereka bakar sirip fugu sampai gosong, lalu dicelupin ke dalam sake panas buat bikin hiresake—aromanya khas banget dan katanya bisa menghangatkan badan dengan baik.
Baca juga: 10 Festival Tradisional Jepang Paling Spektakuler yang Wajib Kamu Lihat di Tahun 2025
9. Saba no Nitsuke
Saba no nitsuke, alias ikan makarel yang dimasak dengan cara direbus menjadi camilan favorit yang biasa disantap bareng minuman di Jepang. Biasanya sih dimasak pakai miso, sake, mirin, dan kaldu dashi. Tapi di Osaka, resepnya sedikit beda. Mereka ganti miso dengan kecap asin, hasilnya jadi lebih kaya rasa, agak manis, dan umami-nya nendang.
Ternyata alasan di balik perbedaan ini cukup masuk akal. Sejak dulu, ikan makarel di Osaka langsung dikirim dari Prefektur Fukui yang lokasinya nggak terlalu jauh. Karena itu, ikan yang datang ke kota ini selalu dalam kondisi super segar. Daripada nutupin rasa asli ikannya dengan miso, orang Osaka lebih milih pakai kecap buat mempertegas cita rasa alami dari si makarel itu sendiri.
10. Sup Sake Lees
Sake lees adalah sisa hasil pembuatan sake, berupa pasta putih yang sebagian besar terbuat dari beras. Aromanya khas, agak mirip alkohol dan fermentasi, tapi kaya banget akan vitamin dan asam amino. Di Jepang, bahan ini dipakai untuk berbagai macam hal, mulai dari mengawetkan sayuran sampai jadi bumbu marinasi ikan. Tapi salah satu cara paling nikmat untuk menikmatinya adalah dalam bentuk sup.
Karena Osaka punya sejarah panjang dalam dunia pembuatan sake, nggak heran kalau sup sake lees jadi salah satu hidangan khas daerah ini, terutama saat musim dingin. Biasanya dibuat dengan campuran sayuran akar seperti wortel dan lobak daikon, lalu ditambah ikan atau daging babi yang dimasak dalam kaldu dashi.
Rasanya creamy dengan sentuhan rasa fermentasi yang unik, cocok banget dinikmati bareng segelas sake lokal yang hangat. Bikin badan anget dan hati tenang.
Baca juga: Pakaian yang Cocok untuk Musim Semi di Jepang: Maret, April, dan Mei
Ingin tahu informasi menarik lainnya ketika liburan ke Jepang? Jangan lupa follow @tourjepang dan dapatkan info promo, tips & trik, serta destinasi terhits di Jepang!