Tourjepang.co.id – Distrik Roppongi di Tokyo adalah perpaduan kontras yang harmonis: di satu sisi menjadi pusat seni kontemporer yang elegan di siang hari, dan di sisi lain menjelma menjadi jantung kehidupan malam yang meriah setelah matahari terbenam. Dualitas inilah yang menjadikan Roppongi sebagai kawasan dengan daya tarik unik, tempat seni dan hiburan saling melengkapi dan menciptakan atmosfer berbeda sepanjang hari. Kehidupan di Roppongi tidak hanya tentang estetika visual yang terwujud melalui galeri dan museum, tetapi juga melibatkan gemerlap malam yang penuh dengan energi dan kehangatan kota Tokyo yang modern.
Roppongi Art Night menjadi wujud nyata dari perpaduan ini, menggelar acara tahunan yang merangkum kreativitas dalam beragam bentuk dan medium. Pada edisi ke-13 yang berlangsung dari 27 hingga 29 September, festival ini menyajikan lebih dari 40 program hasil karya 30 seniman dan kolektif seni yang diatur dengan tema “Festival Kota, Seni, dan Masa Depan.” Berbagai pameran, pertunjukan, hingga instalasi digital dan musik menghadirkan visi masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Roppongi Art Night 2024 bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga sebuah pengalaman yang menghubungkan ide-ide besar dengan isu-isu kontemporer yang relevan bagi generasi mendatang.
Festival ini semakin istimewa dengan keberadaan pameran besar seperti retrospektif Keiichi Tanaami di The National Art Center, Tokyo, yang menambah dimensi kekayaan budaya festival ini. Banyak karya dipamerkan di ruang publik dan dapat dinikmati tanpa biaya, memberikan kesempatan bagi semua kalangan untuk menikmati seni berkualitas. Roppongi Art Night bukan sekadar festival seni, melainkan undangan terbuka bagi siapa saja untuk menyelami dan merayakan kreativitas dalam ruang-ruang kota yang penuh semangat.
1. Karakteristik Distrik Roppongi: Pusat Seni dan Pusat Hiburan
Distrik Roppongi di Tokyo memancarkan dualitas yang unik, di mana pada siang hari ia menjadi oase seni kontemporer, sementara pada malam hari, area ini bertransformasi menjadi pusat kehidupan malam yang semarak. Roppongi dikenal sebagai salah satu kawasan seni paling dinamis di Tokyo dengan deretan galeri, museum, dan kompleks seni yang berdekatan, menarik pengunjung dari berbagai belahan dunia. Kehidupan malam Roppongi yang penuh warna menyatu dengan pesona arsitektur dan instalasi seni kontemporer, menjadikannya pusat seni sekaligus area hiburan malam yang tak tertandingi di Tokyo.
Roppongi Art Night menjadi ajang tahunan yang menampilkan kekhasan distrik ini dengan menyatukan dua sisi Roppongi: kreativitas seni dan keriuhan malam hari. Berbagai bentuk seni dipamerkan di museum ternama, ruang terbuka, hingga jalanan kota, menciptakan suasana festival yang menyeluruh dan mampu memikat siapa pun yang datang. Melalui Roppongi Art Night, distrik ini tidak hanya memfasilitasi ekspresi seni, tetapi juga mengundang pengunjung untuk menjadi bagian dari karya seni yang hidup dan interaktif.
Baca juga: 6 Instalasi Seni Luar Biasa di teamLab Borderless yang Baru di Azabudai Hills
Keunikan ini menjadikan Roppongi sebagai simbol dari harmoni antara seni dan kehidupan malam di Tokyo, menawarkan pengalaman yang mendalam dan penuh makna bagi mereka yang ingin merasakan sisi kreatif dan semangat dinamis Tokyo. Setiap sudut distrik ini menyimpan daya tariknya tersendiri, mengajak pengunjung untuk tidak sekadar melihat, tetapi juga merasakan dan terlibat dalam karya seni yang terpampang di hadapan mereka.
2. Roppongi Art Night 2024: Mewujudkan Visi Masa Depan Lewat Seni
Diadakan pada 27 hingga 29 September, Roppongi Art Night ke-13 hadir dengan tema “Festival Kota, Seni, dan Masa Depan,” yang menggabungkan berbagai bentuk ekspresi seni untuk menggugah pikiran tentang masa depan yang lebih berkelanjutan. Lebih dari 30 seniman dan kolektif berpartisipasi, membawa karya yang mencerminkan pandangan global tentang ekologi, keberlanjutan, dan kesejahteraan generasi mendatang. Program seni ini dipilih dengan cermat untuk menciptakan kesinambungan antara pameran besar dan instalasi publik, memperkuat kesan bahwa seni adalah sarana penting untuk menyampaikan pesan bagi perubahan sosial.
Dalam edisi ini, pameran, pertunjukan, hingga instalasi digital disajikan secara mendalam dengan latar belakang kota Tokyo sebagai kanvasnya. Pengunjung dapat melihat karya-karya yang dirancang untuk menyatu dengan lingkungan perkotaan Tokyo dan mengajak audiens untuk merasakan kehidupan kota yang lebih menyegarkan dan bersifat reflektif. Festival ini juga menghadirkan instalasi yang membawa pengalaman multisensori, memungkinkan pengunjung mengalami perjalanan seni dengan cara yang penuh interaksi.
Roppongi Art Night 2024 tidak hanya sekadar festival, tetapi juga menjadi ruang untuk berbagi ide dan menginspirasi harapan bagi masa depan kota yang lebih ramah lingkungan. Setiap karya memiliki makna yang lebih mendalam dan relevan dengan isu-isu global, menjadikan perayaan ini sebagai momentum bagi Tokyo untuk menegaskan posisinya sebagai kota yang menghargai seni dan keberlanjutan.
3. “PongiRing – Parade of Light Flower” oleh Kyota Takahashi
Salah satu sorotan Roppongi Art Night tahun ini adalah parade “PongiRing – Parade of Light Flower” karya seniman Kyota Takahashi dari Kyoto, yang mempersembahkan “karya seni hidup” yang hanya berlangsung satu malam. Parade ini merupakan prosesi unik yang dipenuhi cahaya dan warna dari cincin bunga bercahaya yang dikenakan peserta, menciptakan suasana magis saat mereka berjalan dari National Art Center Tokyo ke Roppongi Hills. Cahaya LED pada cincin dan kendaraan hias mereka berubah seiring dengan langkah kaki, menambah intensitas pengalaman visual yang diiringi alunan musik lembut.
Baca juga: 9 Hutan Seni Digital Paling Menakjubkan Pada Musim Panas di Kyushu by teamLab
Takahashi menciptakan parade ini sebagai bentuk penghormatan terhadap keindahan alam dan energi kota yang berpadu dalam harmoni. “PongiRing” membawa aspek spiritual ke dalam dunia modern melalui penggunaan cahaya yang menggugah imajinasi, mengundang penonton untuk menjadi bagian dari pawai cahaya yang serasa berdenyut seiring langkah para peserta. Efeknya begitu memukau, dan keindahan parade ini terasa hidup di setiap jalan yang dilalui.
Parade ini bukan hanya tontonan, melainkan undangan bagi pengunjung untuk melihat kota sebagai ruang yang dapat dirayakan dan dihidupi dengan seni. “PongiRing” menjadi contoh nyata bagaimana seni dapat membentuk kembali pengalaman urban, menghadirkan keindahan pada hal-hal sederhana seperti langkah kaki dan cahaya yang menari di malam hari.
4. “Ephemeral Collection” oleh Atelier Sisu: Hidup di Saat Ini
Instalasi “Ephemeral Collection” yang memukau dari Atelier Sisu juga hadir dengan kesan yang dalam, mengajarkan kita untuk menghargai kehidupan di saat ini. Dengan bola-bola raksasa transparan yang berpendar dan berubah warna saat siang berganti malam, karya ini ingin menyampaikan kerapuhan sekaligus keindahan dari momen-momen yang sifatnya sementara. Instalasi ini mengajak pengunjung untuk merasakan sejenak kesederhanaan hidup, membiarkan mereka tenggelam dalam keindahan visual yang berubah seiring waktu.
Atelier Sisu, kolektif yang terdiri dari seniman cahaya dan suara, telah berhasil menciptakan instalasi yang tidak hanya menakjubkan tetapi juga menginspirasi renungan mendalam tentang alam yang selalu berubah. Bola-bola ini, dengan desain sederhana namun puitis, mengundang penonton untuk berinteraksi, merasakan sensasi menyentuh sesuatu yang begitu nyata namun juga cepat berlalu. Pesan yang ingin disampaikan jelas: hidup adalah rangkaian momen yang harus dihargai.
Baca juga: Things to do: 5 Kegiatan Menarik di Minggu Ini!
Dengan hadir di Roppongi Art Night, “Ephemeral Collection” membawa perasaan damai yang jarang kita rasakan dalam kehidupan perkotaan yang serba cepat. Instalasi ini menjadi simbol akan pentingnya hidup di saat ini, dan mengajarkan kita untuk menghargai setiap momen yang kita alami, betapapun singkatnya.