“Iyashi No Sato” Pesona Desa di Kaki Gunung Fuji Jepang
“Iyashi No Sato” Pesona Desa di Kaki Gunung Fuji – Halo sahabat traveller, apakah Anda sudah merencanakan agenda berlibur? Jika belum, kami sarankan Anda untuk berlibur ke Jepang. Jepang memiliki banyak destinasi wisata yang unik dan menyenangkan untuk di kunjungi. Negara Jepang sendiri memiliki empat musim yang memiliki keunikan di setiap musimnya, selain itu jangan destinasi di setiap wilayahnya menawarkan banyak pilihan.
Jangan lewatkan untuk berkunjung ke simbol simbol atau ikon Jepang itu sendiri, seperti Gunung Fuji yang merupakan Gunung yang di sujikan oleh penduduk Jepang. Tidak hanya itu, pastikan Anda berkunjung dan menikmati desa tradisional di Jepang yang berada di kaki Gunung Fuji dan sangat unik karena memang masih mengutamakan hal hal yang berbau tradisional Jepang, yaitu Iyashi no Sato.
Apa itu Iyashi No Sato ?
Iyashi No sato adalah sebuah desa yang berdiri di lokasi bekas desa pertanian di tepi barat Danau Saiko. Jika Anda menapakan kaki di Desa ini, Anda akan merasakan ketenangan dan kedamaian, itulah yang biasanya di perlukan dan di inginkan oleh para wisatawan, termasuk Anda. Lokasinya pas sekali untuk menenangkan diri di sela kesibukan. Reflekasikan otot-otot Anda dengan bersantai atau berjalan pelan mengelilingi desa. Desa ini hancur akibat tanah longsor saat topan terjadi pada tahun 1966. Empat puluh tahun kemudian, rumah-rumah beratap jerami tradisional desa tersebut direkonstruksi dan dibuka kembali sebagai museum terbuka dan desa kerajinan tradisional dimana orang dapat belajar tentang budaya dan mencoba dan membeli berbagai kerajinan lokal.
Desa ini sekarang terdiri dari lebih dari dua puluh rumah yang telah diubah menjadi toko, restoran, museum dan galeri. Masing-masing toko mengkhususkan diri pada kerajinan tradisional seperti tembikar, dupa atau tenun. Beberapa toko kerajinan tangan, memberikan lokakarya kepada pengunjung untuk mencoba membuat produk tradisional, termasuk kertas washi, arang dan mie soba.
Beberapa rumah berisi museum, seperti Rumah Watanabe memamerkan tentang kehidupan sehari-hari para petani yang dulunya tinggal di wilayah ini. Ada juga Museum Kontrol Erosi dan Sedimen yang menjelaskan penyebab longsor yang menghancurkan desa, dan teknik yang digunakan untuk mencegah bencana tersebut.
Rumah yang tersisa termasuk galeri seni yang menampilkan karya seni lokal, toko hasil produksi dan studio potret dimana pengunjung dapat mencoba kimono atau samurai armor dengan biaya yang cukup murah dan Anda bisa berfoto foto. Restoran dan tempat peristirahatan juga bisa ditemukan di sekitar desa.
Jangan lupa mampir ke Watanabe
Anda akan di suguhkan berbagai barang-barang pameran yang menggambarkan keseharian para petani tempo dulu zaman dulu. Di sana juga terdapat Museum Pengendalian Erosi dan Sedimen, Anda akan mendapatkan info tentang apa yang terjadi di Desa ini dahulu. Sehingga Anda mendapatkan edukasi yang menarik.
Lokasi ini adalah lokasi yang cocok untuk berbagi dengan keluarga dan menghabiskan waktu bersama keluarga, selain dari namanya, desa ini memang cocok disebut sebagai Iyashi No Sato atau yang berarti Healing Village. Suasananya begitu tenang dan menghadirkan kedamaian di kaki Gunung Fuji. Belum lagi pepohonan hijau nan rindang yang menyejukkan mata. Langitnya yang bersih pun tak mau kalah memberi keteduhan. Pepohonan yangs angat hijau dan rimbun, di sertai dengan berbagai keindahan alam yang meneduhkan. Di sini juga terdapat gazibu dimana Anda bisa beristirahat dan menjadikannya sebagai area bermain untuk anak anak.
Waktu yang Tepat Untuk Datang ke Iyashi No Sato
Karena Jepang memiliki empat musim, Anda pastikan datang ke lokasi ini saat musim gugur. Iyashi No Sato semakin tampak indah ketika musim gugur tiba, Anda akan melihat dedaunan akan berubah warna menjadi kemerahan denga kedamaian yang di hasilkan. Tidak lupa bisa berinteraksi dengan warga lokal yang ada.
Bagaimana akses menuju ke Iyashi No Sato?
Anda bisa naik Retro Bus Saiko dari Stasiun Kawaguchiko selama kurang lebih 40 menit. Desa ini buka sejak pukul 9 pagi hingga 5 sore. Karena kawasannya relatif sepi, lebih baik kunjungan tidak diselesaikan terlalu sore. Untuk biayanya sendiri para pengunjung biasanya akan dikenakan biaya wisata sebesar 350 yen untuk orang dewasa dan 150 yen bagi anak-anak. Harga yang sepadan untuk mendapatkan pengalaman berharga, bukan?
Tidak hanya berkunjung ke Desa Iyashi No Sato, di daerah sana terdapat lokasi wisata yang tidak kalah menarik untuk di datangi, yaitu :
- Danau Saiko
- Taman Hutan Burung Saiko
- Danau Kawaghuci
- Taman Oishi
- koyodai Tenbo resthouse
- Gua Es Narasuwa
- Aokigahara Forest
- Museum Seni Itchiku Kubata
- Izumi No Yu
- Gua kelelawar saiko
Dan masih banyak lagi lokasi wisata yang bisa Anda kunjungi, selamat berlibur dan menikmati keindahan Jepang!